Setiap orang pasti menua. Tapi, sebenarnya apa saja yang mungkin terjadi saat tubuh kian menua?
Penuaan adalah proses alami yang dialami tubuh. Tak ada seorang pun yang bisa melawan penuaan. Hal ini tetap berlaku bagi siapa pun yang rajin olahraga dan menjalani pola makan sehat saat masa muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tubuh akan mengalami perubahan seiring pertambahan usia. Hal ini, mau tak mau, menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Namun, belum tentu semua orang akan mengalami berbagai masalah kesehatan yang dimaksud.
Sebagai pencegahan, Anda perlu tahu beberapa masalah medis yang rentan dialami saat tubuh kian menua. Berikut di antaranya, melansir WebMD.
Sistem kekebalan tubuh tidak lagi pria saat Anda berusia 60 tahun ke atas. Lansia menjadi kelompok yang paling rentan terserang flu.
Usia juga bisa meningkatkan risiko komplikasi seperti radang paru-paru, sepsis, hingga kondisi paru dan jantung yang memburuk.
Sebagai langkah pencegahan, Anda dianjurkan mendapatkan vaksin flu.
Bertambahnya usia jadi pukulan telak bagi berat badan. Otot akan berukuran dan membuat berat badan semakin sulit dipertahankan.
Di saat yang sama, penuaan juga membuat Anda menjadi tidak seaktif saat muda. Tubuh pun membakar lebih sedikit kalori.
Berat badan berlebih dapat menimbulkan beban berat bagi lansia. Gerakan sehari-hari seperti berjalan dan bangun jadi lebih sulit.
Salah satu caranya adalah dengan rutin berolahraga. Pedoman kesehatan menganjurkan olahraga 30-60 menit sehari untuk dewasa muda.
Ilustrasi. Masalah tidur, salah satu hal yang bisa terjadi saat tubuh kian menua. (iStock/amenic181) |
Pada usia lanjut, seseorang perlu mendapatkan tidur selama 7-9 jam sehari.
Pada dasarnya, studi menunjukkan bahwa sebagian besar masalah tidur tidak terkait penuaan. Namun, masalah ini bisa disebabkan oleh kondisi emosional yang muncul seiring pertambahan usia.
Jika Anda mendapatkan tidur yang cukup setelah usia 50 tahun, maka Anda bisa lebih terlindungi dari masalah ingatan, nyeri, hingga depresi.
Kebutuhan nutrisi juga berubah seiring bertambahnya usia. Tubuh yang menua lebih muda kekurangan vitamin dan nutrisi tertentu, seperti vitamin B12, kalsium, vitamin D, dan vitamin B6.
Bukan rahasia lagi, tulang yang rapuh jadi salah satu ancaman bagi mereka yang menua. Osteoporosis terjadi saat tulang menjadi kurang padat dan lebih rentan patah.
Perempuan berusia 50 tahun ke atas dua kali lebih mungkin mengalami patah tulang dibandingkan laki-laki.
Jaga tulang tetap sehat dengan konsumsi makanan kaya kalsium, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Lakukan juga latihan angkat beban.
Risiko kanker akan meningkat setelah Anda mencapai usia 50 tahun. Separuh dari semua jenis kanker terjadi pada kelompok lansia.
Tak diketahui pasti alasan lansia lebih rentan terhadap kanker. Bisa jadi salah satu alasannya adalah paparan kanker jangka waktu lama yang terjadi sejak muda.
Tapi, bukan berarti Anda akan terkena kanker saat menua. Anda dapat menerapkan kebiasaan sehat yang bisa menurunkan risiko kanker seperti menjaga berat badan, mengurangi asupan daging merah dan olahan, serta berolahraga secara teratur.
Lihat Juga :![]() SUMMIT DATA KEPENDUDUKAN Seabad Lebih, Ini Penduduk Tertua di Indonesia Menurut Data Dukcapil |
Depresi menjadi bagian tak terelakkan dari proses penuaan. Sayangnya, banyak lansia mengalami depresi yang tidak terdiagnosis.
Seorang lansia juga lebih mungkin mengalami depresi jika menderita penyakit kronis tertentu.
Otak yang menua menyimpan informasi dengan cara yang berbeda. Akibatnya, kemampuan mengingat pun menurun. Hal ini normal terjadi pada lansia.
Hanya saja, Anda patut waspada jika menurunnya fungi memori berdampak pada hal-hal sederhana, seperti lupa jalan pulang. Hal ini bisa jadi tanda hilang ingatan yang lebih serius akibat kondisi medis seperti demensia dan Alzheimer.
(asr/asr)