Air kencing atau urine tak sekadar limbah tubuh. Lebih dari itu, warna, jumlah, hingga tekstur urine bisa menjadi 'alarm' awal adanya masalah pada ginjal.
Dalam kondisi normal, urine akan berwarna kuning pucat hingga tua. Hal ini akan bergantung pada jumlah cairan yang dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semakin banyak asupan cairan, warna urine cenderung lebih jernih. Sebaliknya, semakin minim asupan cairan, warna urine akan lebih pekat.
Perubahan pada urine sendiri bisa jadi salah satu tanda adanya masalah pada ginjal, termasuk gagal ginjal.
Ginjal yang sehat bertugas untuk menyaring darah dan membuang limbahnya melalui urine. Namun, proses tersebut akan terganggu pada penderita gagal ginjal. Akibatnya, cairan dan zat sisa menumpuk di dalam tubuh.
Dengan begitu, kondisi urine tertentu bisa jadi tanda munculnya masalah pada ginjal. Berikut beberapa tanda-tanda urine pada kasus gagal ginjal.
Frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama di malam hari, bisa jadi salah satu gejala awal gagal ginjal.
Urine yang berbusa seperti telur kocok menandakan adanya protein berlebih, terutama albumin, yang bocor ke dalam urine. Kondisi ini dikenal sebagai proteinuria dan menjadi tanda fungsi ginjal yang terganggu.
Urine berwarna cokelat gelap atau kemerahan mengindikasikan adanya darah. Dalam banyak kasus, hal ini terjadi pada pasien peradangan ginjal. Sel darah merah ikut keluar bersama urine.
Penurunan jumlah urine atau urine yang terlalu encer dalam jangka panjang juga bisa jadi tanda adanya masalah pada ginjal.
Kendati demikian, beberapa kondisi di atas hanya tanda awal indikasi adanya masalah ginjal. Diagnosis pasti hanya bisa ditegakkan lewat pemeriksaan laboratorium.
(asr)