Jakarta, CNN Indonesia --
Tikus dikenal sebagai hewan pengerat yang bisa menularkan penyakit kepada manusia. Tak hanya tikus itu sendiri, kotorannya juga harus diwaspadai.
Tubuh tikus dapat menjadi tempat berkembang berbagai bakteri dan virus yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Kalau kamu menemukan kotoran tikus di rumah, jangan panik. Segera ambil tindakan untuk membersihkan dan mengusir tikus tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa bahaya kotoran tikus?
Kotoran tikus tidak boleh dianggap remeh karena mengandung risiko kesehatan serius. Berikut ini beberapa bahaya kotoran tikus yang perlu kamu ketahui.
1. Hantavirus pulmonary syndrome (HPS)
Salah satu penyakit serius yang bisa ditularkan melalui kotoran tikus, yaitu hantavirus pulmonary syndrome (HPS). Virus ini menyebar melalui urine dan feses tikus yang terinfeksi.
Menurut WebMD, HPS merupakan penyakit pernapasan berat dengan tingkat kematian sekitar 38 persen.
Gejala awal yang muncul, biasanya berupa demam dan nyeri otot di bagian punggung, pinggul, bahu, dan paha.
Penularan terjadi saat menghirup partikel virus yang terangkat dari kotoran atau urine tikus yang sudah kering.
2. Leptospirosis
Penyakit ini muncul akibat infeksi bakteri yang menyebar melalui cairan tubuh hewan yang terinfeksi, termasuk tikus.
Penularan biasanya melalui air yang terkontaminasi, tetapi manusia juga bisa terinfeksi melalui luka yang terbuka.
Gejala leptospirosis sangat beragam, mulai dari masalah perut, menggigil, demam, hingga penyakit kuning dan sakit kepala. Banyak pula kasus orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali.
3. Lymphocytic choriomeningitis (LCM)
LCM merupakan penyakit yang disebabkan oleh kontak dengan kotoran, urine, atau air liur tikus yang terinfeksi. Biasanya penyakit ini dibawa oleh tikus rumah biasa, tetapi hewan pengerat jenis lain juga bisa menjadi pembawa.
Penyakit ini diawali dengan gejala mirip flu, tetapi bisa berkembang menjadi radang otak, meningitis, atau meningoensefalitis.
Walaupun jarang berakibat fatal, LCM sangat berbahaya jika terjadi pada ibu hamil karena bisa menyebabkan cacat lahir permanen atau kematian janin.
Simak bahaya kotoran tikus lainnya di halaman berikutnya..
4. Infeksi saluran pencernaan
Kotoran tikus juga dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan. Mengutip NSW Health, gejala yang muncul, antara lain diare, demam, sakit perut, sakit kepala, muntah, dan kelelahan.
Banyak infeksi bakteri yang biasanya menular lewat makanan, juga bisa disebarkan oleh tikus melalui kontak langsung atau kontaminasi permukaan tempat memasak. Beberapa infeksi ini bisa menjadi parah dan memerlukan pengobatan antibiotik khusus.
5. Histoplasmosis
Tak sekadar membawa bakteri dan virus berbahaya, kotoran tikus juga bisa memicu pertumbuhan jamur. Jamur ini menghasilkan spora yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang disebut histoplasmosis.
Loteng dan area yang jarang dibersihkan dan penuh kotoran tikus di rumah bisa menjadi tempat ideal untuk pertumbuhan jamur ini.
Spora jamur yang terhirup dapat menyebabkan batuk terus-menerus, demam, nyeri dada, dan kelelahan. Jika tidak ditangani, infeksi ini dapat berkembang menjadi penyakit paru kronis.
6. Salmonella
Kotoran dan urine tikus juga bisa mencemari barang-barang rumah tangga dan makanan yang disimpan. Bakteri Salmonella yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti kram perut, diare, dan muntah.
Untuk mencegah penyebaran salmonella, area yang terkontaminasi harus dibersihkan dan disanitasi dengan benar. Namun, membersihkan kotoran tikus tanpa perlindungan yang tepat justru bisa meningkatkan risiko paparan bakteri ini.
7. Alergi dan masalah pernapasan
Selain penyakit menular, kotoran tikus juga dapat memperburuk kesehatan dengan memicu alergi dan masalah pernapasan.
Partikel kecil dari kotoran, urine, dan bulu tikus yang beterbangan di udara dapat menurunkan kualitas udara dalam rumah. Penghuni rumah bisa mengalami gangguan pernapasan, terutama pada penderita asma atau orang yang sensitif terhadap alergen.
Mengingat bahaya kotoran tikus yang sangat serius, penting untuk selalu berhati-hati saat membersihkan kotoran tersebut.
Hindari menyapu atau menggunakan vacuum yang dapat mengangkat debu kotoran tikus ke udara. Gunakan alat pelindung seperti masker dan sarung tangan, serta semprotkan cairan pembersih atau disinfektan sebelum membersihkan.