Apa yang Terjadi Pada Tubuh Jika Minum Soda Setiap Hari?

CNN Indonesia
Senin, 24 Nov 2025 07:15 WIB
Meski nikmat, sebaiknya jangan sering-sering minum soda. Berikut dampak rutin konsumsi soda pada tubuh.
Ilustrasi. Minuman soda menawarkan sensasi menggelitik di lidah. Meski menyenangkan, sebaiknya batasi konsumsi soda. Apa yang terjadi pada tubuh jika minum soda setiap hari? (Natasha Riyandani)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Sensasi menggelitik di lidah membuat minuman soda beda dari minuman lain. Meski nikmat, sebaiknya jangan sering-sering minum soda. Apa yang terjadi pada tubuh jika minum soda setiap hari?

Minuman soda banyak tersaji menemani fast food seperti ayam goreng, kentang goreng, atau burger. Sesekali, tak masalah menikmati minuman satu ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minum soda dapat memengaruhi pencernaan termasuk bakteri yang hidup di seluruh sistem pencernaan. Sering minum soda bisa dipastikan mengganggu pencernaan Anda.

Apa yang terjadi pada tubuh jika minum soda setiap hari?

Hati-hati, berikut sejumlah masalah yang mengintai tubuh Anda jika sering minum soda.

1. Diare

Minuman soda biasanya tinggi kandungan gula dalam bentuk sirup jagung fruktosa tinggi. Fruktosa menarik lebih banyak air ke usus sehingga feses lebih encer. Kelebihan air menyebabkan diare pada orang yang sensitif terhadap fruktosa.

2. Kembung

Minum minuman bersoda dapat memicu kembung dan gas di perut. Konsumsi soda memungkinkan karbon dioksida masuk ke saluran pencernaan. Gas ini dapat keluar saat sendawa atau bertahan di perut menjadi kembung.

Selain itu, fruktosa pada soda dapat memicu kembung terutama pada mereka yang pencernaannya sensitif.

3. Memicu refluks asam lambung

Apa yang terjadi pada tubuh jika minum soda setiap hari? Anda dapat berisiko mengalami refluks asam lambung atau GERD.

GERD terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah melemah dan terbuka sehingga isi lambung kembali naik. Gejala GERD bisa semakin parah ketika berbaring setelah minum soda.

4. Gangguan pada mikrobioma usus

Secara alami, usus terdapat mikrobioma yang terdiri dari bakteri, virus, jamur, dan organisme lain.

Setiap orang memiliki keseimbangan mikrobioma usus yang unik dan terbentuk sejak masa kanak-kanak. Konsumsi soda secara rutin dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma atau disebut disbiosis.

Kondisi disbiosis membuat lapisan usus melemah dan peradangan meningkat. Disbiosis berkontribusi pada diabetes, penyakit jantung, gangguan neurologis, dan masalah imun.

5. Depresi

Pola makan tinggi gula termasuk konsumsi soda dapat berkontribusi pada peningkatan risiko depresi.

Melansir dari Very Well Health, studi di Jerman membandingkan orang dengan gangguan depresi mayor dan orang tanpa depresi mayor.

Mereka yang minum soda punya peningkatan risiko depresi mayor dan berat. Penulis studi berpendapat bahwa perubahan mikrobioma usus meningkatkan risiko depresi. Disebutkan, gula pada minuman ringan mendorong peningkatan risiko depresi mayor.

6. Gigi berlubang dan penyakit gusi

Komponen-komponen pada soda dapat memengaruhi mulut dan gigi.

Soda memiliki pH antara 2 dan 3. Sementara itu, enamel gigi terkikis ketika pH mulut di bawah 5,5. Kondisi ini diperburuk dengan produk sampingan berupa asam yang dihasilkan bakteri di mulut ketika mengonsumsi gula.

Seiring waktu, soda baik soda diet maupun soda biasa dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Selain itu, Anda juga berisiko mengalami periodontitis atau radang gusi.

7. Kenaikan berat badan

Apa yang terjadi pada tubuh jika minum soda setiap hari?

Soda termasuk minuman tinggi kalori. Meski tinggi kalori, soda tidak dapat memuaskan rasa lapar yang akhirnya membuat Anda makan lebih banyak kalori. Akibatnya, tubuh mendapat asupan begitu banyak kalori sehingga berat badan meningkat.

(els)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER