Fakta-Fakta Taman Nasional Tesso Nilo, Habitat Flora dan Fauna Langka
Konflik di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Riau menjadi perbincangan hangat di publik, terutama di media sosial. Taman Nasional Tesso Nilo sendiri dikenal sebagai habitat gajah sumatera.
Sayangnya, belakangan konflik bergemuruh di atas tanah Tesso Nilo. Polemik yang kompleks mulai dari perambahan hutan, wilayah kebun sawit ilegal, desakan ekonomi masyarakat, sampai jaringan mafia lahan menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai di TNTN.
Padahal, TNTN menjadi rumah bagi satwa langka, dan menyimpan keanekaragaman hayati. Persoalan lahan ini juga sudah ditegaskan lewat Kementerian Kehutanan, yang mengukuhkan luas tanah TNTN seluas 81.793 hektar (berdasarkan SK 6588/Menhut-VII/KUH/2014) sejak 28 Oktober 2014.
Namun, sampai hari ini luas kawasan tersebut menjadi konflik karena sebagian besar wilayahnya dikuasai kebun sawit ilegal. Seharusnya, taman nasional dijaga bersama terlebih kawasan itu menyimpan banyak flora dan fauna yang dilindungi.
Bagi kalian yang belum mengenal Taman Nasional Tesso Nilo, simak sederet fakta tentang kawasan yang disebut rumah terakhir gajah sumatera ini, seperti dikutip Detik.
Fakta-fakta Taman Nasional Tesso Nilo di Riau
1. Habitat Asli Flora dan Fauna
Hamparan seluas 81.793 hektar di Riau ini awalnya habitat asli bagi flora dan fauna eksotis Indonesia, termasuk gajah sumatera. Sayangnya, kini tersisa 12.561 hektar saja lahan yang masih berfungsi secara alami sebagai hutan.
Tak lain hal ini adalah dampak dari perampasan wilayah, penggerusan, dan perusakan ulah manusia khususnya warga sekitar karena membangun pemukiman dan kebun sawit ilegal di kawasan TN.
Saat ini, terdapat 60-90 ekor gajah yang menghuni kawasan TNTN, seperti yang tertera di situs Kemenpar. Seorang anak gajah bernama Domang menjadi kesayangan warganet setelah Balai Taman Nasional Tesso Nilo menjadikannya ikon TNTN di beberapa postingan Instagram mereka.
"Publik mengenal Tesso Nilo lewat sosok gajah kecil bernama Domang. Bagi kami, Domang bukan sekadar tokoh viral di media sosial. Ia adalah simbol generasi baru gajah Sumatera yang berhak atas rumah yang utuh, aman, dan bebas dari kebun ilegal," sebut Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan, Dwi Januanto Nugroho.
2. Dihuni Banyak Satwa
Meskipun gajah sumatera jadi penduduk yang paling terkenal di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, tetapi kawasan ini juga merupakan rumah bagi sejumlah satwa lain.
TNTN adalah rumah aman yang seharusnya menaungi banyak satwa langka. Mulai dari harimau sumatera yang semakin langka, rusa maupun kijang yang perlu kawasan untuk berkembang biak, hingga sekelompok tapir yang hidupnya sensitif akan perubahan habitat.
Selain itu, ratusan jenis burung yang ada di sana berharap bisa terbang dengan bebas dan indah dari ranting ke ranting yang justru banyak ditebang, belum lagi aneka ragam serangga dan reptil kecil yang ikut meramaikan taman nasional.
Berdasarkan data LIPI dan WWF Indonesia, tercatat 216 jenis fauna yang ada di TNTN, termasuk primata, reptil, amfibi, ikan, mamalia, hingga burung. Sayangnya, kian hari populasi mereka mendekati ujung tanduk, mengingat Tesso Nilo yang tak lagi alami.