5 Tanda Infeksi pada Usia 50-an ke Atas, Ternyata Bukan Demam Tinggi

CNN Indonesia
Rabu, 03 Des 2025 09:15 WIB
Ilustrasi. Pada kelompok usia di atas 50 tahun, tidak munculnya demam bukan berarti bebas dari infeksi. (iStock/Nattakorn Maneerat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Merasa tidak enak badan tapi suhu tubuh normal-normal saja? Pada kelompok usia di atas 50 tahun, tidak munculnya demam bukan berarti bebas dari infeksi.

Sering bertambah usia, sistem imun melemah. Proses ini dikenal sebagai immunosenescence. Kondisi ini membuat tubuh tidak lagi menunjukkan tanda-tanda infeksi yang biasanya muncul, seperti demam dan menggigil.

Akibatnya, infeksi justru sering muncul dalam bentuk gejala yang tidak biasa.

"Kami melihat presentasi yang tidak normal untuk beberapa virus pernapasan ini pada orang lanjut usia," ujar spesialis penyakit menular di John Hopkins Medicine Morgan Katz, seperti dilansir AARP.

Oleh karena itu, memantau perubahan perilaku, pola makan, atau kebiasaan harian menjadi sangat penting.

Gejala infeksi pada usia 50 tahun ke atas

Para dokter mengingatkan bahwa perubahan apapun dalam nafsu makan, kepribadian, atau perilaku seseorang wajib diperhatikan, terutama jika muncul secara tiba-tiba.

"Infeksi menjadi perhatian ketika ada perubahan mendadak pada orang lanjut usia. Misal dalam semalam atau dalam hitungan jam, sesuatu tiba-tiba berbeda dari sebelumnya," ujar ahli geriatri dari New York University Langone Nina Blachman.

Tapi, penting juga untuk memantau kondisi dasar pada seseorang. Misalnya, infeksi baru bisa memperburuk masalah kesehatan yang sudah ada seperti diabetes atau masalah jantung.

Setidaknya, berikut beberapa gejala infeksi yang kerap muncul pada orang berusia 50 tahun ke atas.

1. Nafsu makan menurun

Menolak sarapan padahal biasanya selalu makan? Pada usia lebih tua, perubahan kecil seperti ini dapat menjadi tanda awal infeksi pernapasan.

Studi menunjukkan bahwa orang berusia 75 tahun ke atas lebih sering kehilangan selera makan ketika mengalami Covid-19 atau infeksi lain. Deteksi dini gejala ini membantu mencegah komplikasi yang lebih berat.

2. Kelelahan secara tiba-tiba

Kelelahan adalah gejala awal infeksi. Tapi pada kelompok orang yang lebih tua, kelelahan bisa muncul sangat mendadak.

Jika seseorang yang biasanya aktif tiba-tiba tampak lesu, sulit beraktivitas, atau berbeda dari biasanya, kondisi ini bisa menjadi petunjuk awal penyakit.

3. Kebingungan mendadak

Kondisi bingung yang semakin memburuk dapat menjadi tanda peringatan infeksi.

Studi kecil yang dimuat dalam Clinical Nursing Research menemukan bahwa infeksi dan dehidrasi merupakan penyebab utama kebingungan jangka pendek pada penghuni panti jompo.

Delirium merupakan jenis kebingungan yang lebih parah, juga bisa menjadi gejala infeksi.

"Seringkali, ini [delirium] adalah tanda yang sangat mengkhawatirkan dari infeksi yang lebih parah," ujar Direktur Divisi Geriatri Emory University School of Medicine Camille Vaughan.

Vaughan mengatakan, hingga saat ini para ahli belum mengetahui mekanisme pasti yang memicu perubahan fungsi otak hingga memicu delirium tersebut.

Dalam studi lain yang dipublikasikan di British Journal of General Practice, peneliti mewawancarai 22 pasien dan enam caregiver. Mereka mengidentifikasi adanya spektrum kebingungan yang muncul akibat infeksi.

Beberapa pasien menggambarkan fase sakit mereka sebagai periode yang 'kabur', sulit fokus, atau merasa tidak bisa mengendalikan pikiran.

4. Mudah jatuh

Ilustrasi. Mudah jatuh, salah satu gejala infeksi pada usia 50 tahun ke atas. (iStockphoto/Toa55)

Jatuh tidak selalu berkaitan dengan rabun penglihatan atau obat-obatan. Infeksi, terutama jika membuat tubuh terasa lemas, bisa meningkatkan risiko seseorang terjatuh.

Hanya saja, para dokter mengingatkan, tidak semua kejadian jatuh langsung menandakan infeksi. Yang terpenting adalah tetap memperhatikan kondisi tubuh dalam satu hingga dua hari setelah kejadian.

5. Demam ringan

Pada orang berusia lebih muda, demam biasanya jelas terlihat. Tapi, pada orang berusia 50 tahun ke atas, peningkatan suhu tubuh bisa sangat kecil sehingga terlihat seperti tidak demam.

Dokter menyarankan untuk memantau suhu tubuh secara berkala. Kenaikan sekitar 0,2 derajat Celcius di atas suhu normal sudah bisa dianggap sebagai demam.

(nga/asr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK