RI Terima Sertifikat Warisan Budaya Takbenda UNESCO untuk Kebaya
Indonesia menerima sertifikat Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Takbenda UNESCO untuk kebaya, bersamaan dengan reog dan kolintang.
Melansir detiktravel, acara penyerahan sertifikat dilaksanakan di Museum Nasional, Jakarta, Selasa (2/12). Kini, kebaya, bersamaan dengan reog dan kolintang, mendapat pengakuan dunia.
Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerjasama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Endah Tjahjani Dwirini Retnoastuti mengatakan, capaian ini didapat berkat kerja sama lintas pemerintah hingga komunitas.
Meski begitu, menurut Endah, pengakuan ini bukan akhir dari perjalanan. Alih-alih demikian, pengakuan kebaya sebagai warisan dunia justru menjadi awal dari segalanya.
"Masuk dalam daftar UNESCO bukan akhir dari perjalanan, justru awal dari sebuah tanggung jawab yang jauh lebih besar untuk upaya melestarikan, mengembangkan, serta memanfaatkannya bagi seluruh masyarakat," ujar Endah.
Kebaya sendiri telah resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dunia pada April lalu. Keputusan disampaikan dalam sidang ke-19 Session of the Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) di Paraguay.
Kebaya diajukan Indonesia bersama dengan Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Dengan begini, total Warisan Budaya Takbenda milik Indonesia jadi berjumlah 16. Di antaranya adalah wayang, keris, batik, pendidikan dan pelatihan batik, angklung, tari saman, noken, tiga genre tarian Bali, pinisi, pencak silat, pantun, gamelan, jamu, kolintang, reog Ponorogo, dan kebaya.
(asr)