Saat Pertunjukan Satwa, Beruang Serang Pawang di Taman Safari China

CNN Indonesia
Rabu, 10 Des 2025 11:30 WIB
Ilustrasi beruang hitam. (REUTERS/Ann Wang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Insiden serangan tiba-tiba beruang hitam terhadap seorang pawang satwa di Hangzhou Safari Park, Provinsi Zhejiang, China, pada Sabtu (6/12) lalu, memicu perdebatan sengit di media sosial mengenai perlunya pelarangan pertunjukan satwa.

Menurut laporan media, serangan terjadi sesaat setelah beruang tersebut menyelesaikan satu sesi pertunjukan. Staf lain segera turun tangan dan menggunakan berbagai properti untuk memisahkan beruang dari pawang.

Video insiden yang diunggah oleh sejumlah pengguna media sosial menunjukkan dua pawang memandu dua beruang hitam ke panggung untuk putaran pertunjukan berikutnya.

Salah satu beruang berhasil tampil, sementara beruang lainnya, saat mendekati panggung, tiba-tiba menerkam perawatnya hingga terjatuh. Pawang yang jatuh berjuang untuk melarikan diri sementara staf di dekatnya segera mengambil kursi dan tongkat untuk memisahkan hewan tersebut.

Setelah ditarik, beruang itu sempat kembali menerjang pawang, memaksa staf lain menggunakan kekerasan untuk memisahkan mereka.

Seperti dilansir Global Times, akun media sosial resmi Hangzhou Safari Park merilis pemberitahuan pada Sabtu, (6/12) menyatakan bahwa baik pawang maupun beruang tidak terluka. Pihak taman menjelaskan insiden itu terjadi ketika pawang itu membawa sekantong besar wortel dan apel.

Beruang yang melihat tas makanan tersebut menjadi gembira dan dengan cepat menerkam pawang dalam upaya mendapatkan makanan.

Pemberitahuan itu juga menyebutkan bahwa pawang mengatakan insiden tersebut mengingatkannya untuk lebih berhati-hati saat berinteraksi dengan beruang di masa depan.

Insiden ini sontak memicu perdebatan luas di kalangan warganet tentang apakah pertunjukan satwa harus dilarang.

"Keselamatan harus menjadi prioritas, dan kita harus menghormati hewan. Jangan pernah berpikir mereka lucu dan jinak, atau kita bisa mengendalikan mereka," komentar warganet dengan akun bernama Momo.

Banyak yang menyerukan pembatalan pertunjukan satwa. Pengguna bernama "Don't Call Me Ma Ma Ma" bertanya, "Kapan pertunjukan satwa akan dibatalkan? Bukankah sudah menjadi sifat hewan untuk didorong oleh makanan dan melindungi makanannya?"

Beberapa warganet juga menyatakan simpati pada beruang. Pengguna "The Girl is Out, I'm at Home" menuliskan, "Beruang kecil itu seperti bayi kecil. Bagaimana kita bisa memaksanya tampil? Kalau dia punya apel, biarkan dia makan! Jika itu anakmu, apakah kamu akan menyuruhnya tampil dulu baru makan?"

Di sisi lain, pengguna dengan akun "A Wild Horse" menerima banyak like untuk komentarnya: "Hewan liar masih memiliki sifat liar. Mengapa Anda melatih mereka untuk tampil? Anda seharusnya mendidik publik tentang hewan liar, bukan memaksa mereka melakukan trik seperti melompati lingkaran. Pertunjukan satwa seharusnya bukan fokus dari taman margasatwa."

Respons Terbaru Kebun Binatang

Warganet "Su Wan Yu" memuji praktik di kebun binatang lain, menyebut Kebun Binatang Hutan Hongshan di Nanjing telah menghilangkan pertunjukan satwa dan pemberian makan berbayar.

"Manajemen di sana sangat bagus. Manusia adalah pengunjung, dan hewan adalah tuan yang sebenarnya," ujarnya.

Setelah video serangan beruang menjadi viral dan memicu perdebatan, kebun binatang tersebut tidak langsung menanggapi pertanyaan warganet. Namun, mereka merilis sebuah video yang tidak hanya merekam momen serangan, tetapi juga memberikan pembaruan situasi: beruang dan pawang tersebut kini telah "berdamai."

Dalam video itu, pawang memberi makan beruang hitam dengan wortel, sambil membelai kepala beruang itu dengan lembut dan berkata, "Jika kamu mau wortel, mengapa kamu merebut punyaku? Meskipun kamu tidak merebutnya, aku akan tetap memberimu."

Beruang hitam itu tampak tenang dan makan dengan damai, menunjukkan sikap yang lembut selama berada di dekat pawang yang sebelumnya ia serang.

(wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK