Minuman Manis Bisa Picu Gagal Ginjal, Bagaimana Bisa?

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2025 06:00 WIB
Seorang remaja Tangerang, Banten didiagnosis gagal ginjal stadium 5 sejak usia 14 tahun gara-gara sering mengonsumsi minuman manis.
Ilustrasi. Seorang remaja Tangerang, Banten didiagnosis gagal ginjal stadium 5 sejak usia 14 tahun gara-gara sering mengonsumsi minuman manis. (Istockphoto/photka)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang remaja Tangerang, Banten didiagnosis gagal ginjal stadium 5 sejak usia 14 tahun gara-gara sering mengonsumsi minuman manis.

Pertanyaannya, bagaimana bisa konsumsi minuman manis menyebabkan gagal ginjal?

Kebiasaan mengonsumsi minuman manis ternyata tak sekadar membuat berat badan naik dan memicu diabetes. Lebih dari itu, konsumsi gula berlebih dapat merusak ginjal secara perlahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gula tambahan menambah beban ginjal

Konsumsi gula berlebih memang dapat memberi tekanan besar pada ginjal.

Mengutip dari Harvard Health Publishing, sebuah studi dalam jurnal Frontiers in Nutrition menganalisis 28.303 orang dewasa selama 11 tahun. Sebanyak 48 persen di antaranya merupakan pria.

Selama jangka waktu 11 tahun, peserta telah mengonsumsi 25 persen atau lebih dari

Studi menemukan bahwa dalam jangka waktu tersebut, mereka telah mengonsumsi 25 persen atau lebih dari kebutuhan kalori hariannya dari gula tambahan memiliki risiko 88 persen lebih tinggi terkena batu ginjal.

Batu ginjal sendiri merupakan salah satu faktor yang mempercepat kerusakan ginjal.

Gula tambahan dapat meningkatkan jumlah kalsium dalam urine. Kelebihan kalsium sendiri dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.

Selain itu, konsumsi gula tambahan dapat menyebabkan penambahan berat badan, yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi, resistensi insulin, sindrom metabolik, dan diabetes. Hal tersebut dianggap sebagai faktor risiko batu ginjal.

Gejala kerusakan gagal ginjal

Dalam kasus Sulistia, kerusakan ginjalnya juga diperburuk oleh faktor lain seperti riwayat keluarga hipertensi dan kebiasaan minum air putih yang sangat kurang. Kombinasi faktor-faktor ini membuat fungsi ginjal menurun lebih cepat.

Sulistia sendiri dilaporkan mengalami gejala awal seperti mual, muntah, bengkak, dan sesak napas selama dua bulan sebelum akhirnya didiagnosis gagal ginjal.

Dokter spesialis urologi Nur Rasyid mengatakan, gejala gagal ginjal memang sering menyerupai gangguan lambung di tahap awal.

"Jadi orang mulai gagal ginjal itu rasanya kadang-kadang mual. Karena ada ureum yang harus dibuang oleh ginjal," ujar Rasyid, mengutip detikhealth.

Ia menjelaskan bahwa fungsi ginjal tidak rusak secara tiba-tiba, melainkan menurun sedikit demi sedikit.

"Biasanya mereka minum obat maag dulu. Baru kalau obat maag nggak mempan, mereka ke dokter. Waktu sudah mual-mual begitu, fungsi ginjalnya sudah jelek," katanya.

(nga/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER