Hati-hati, Ini 7 Efek Samping Minum Air Kunyit Berlebihan Setiap Hari

Air kunyit kerap dipilih sebagai minuman herbal yang kaya manfaat. Namun, jangan lupakan juga efek sampingnya jika air kunyit diminum berlebihan.

Memangnya, apa saja efek samping minum air kunyit berlebihan?

Khasiat kunyit didapat dari kandungan kurkumin yang ada di dalamnya. Kurkumin sendiri dikenal bersifat anti-inflamasi dan antioksidan yang membantu meredakan peradangan, menjaga daya tahan tubuh, hingga mengontrol kadar gula darah.

Lihat Juga : Minum Air Rebusan Kunyit Setiap Hari, Ini 6 Manfaat Luar Biasanya

Efek samping minum air kunyit berlebihan

Kendati demikian, konsumsi air kunyit tetap perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Secara umum, konsumsi kunyit dibatasi sebanyak 2-3 gram (g) per hari.

Jika dikonsumsi lebih dari itu, bisa jadi beberapa efek samping di bawah akan muncul, merangkum berbagai sumber.

1. Reaksi alergi

Reaksi alergi bisa terjadi, baik ketika kunyit diminum maupun digunakan secara topikal (dioleskan pada kulit).

Melansir Health, efek samping saat mengonsumsi kunyit terlalu sering dapat menimbulkan gejala alergi seperti ruam merah, gatal, hingga sensasi nyeri pada kulit.

Jika keluhan ini muncul setelah minum air kunyit, maka penghentian konsumsi dan konsultasi medis diperlukan untuk mencegah reaksi yang lebih parah.

2. Gangguan pencernaan

Beberapa orang mengalami reaksi pencernaan ketika kurkumin dikonsumsi terlalu sering atau dalam dosis tinggi.

Hal ini terjadi karena tubuh sulit menyerap kurkumin secara optimal. Konsumsi air kunyit setiap hari dapat memicu keluhan pencernaan.

Efek yang paling sering dilaporkan mencakup mual, muntah, kembung, diare, sembelit, hingga refluks asam lambung.

Mengonsumsi air kunyit bersama makanan dapat membantu meredakan gejala lambung. Namun, jika gangguan terus muncul, konsumsi sebaiknya dihentikan.

3. Anemia

Ilustrasi. Salah satu efek samping minum air rebusan kunyit berlebihan adalah anemia. (iStock/PrathanChorruangsak)

Konsumsi kunyit secara berlebihan dapat menghambat penyerapan zat besi di usus. Jika berlangsung lama, kondisi ini bisa menyebabkan anemia defisiensi zat besi. Hal ini utamanya terjadi pada orang dengan kebutuhan zat besi tinggi.

Gejala anemia bisa berupa sakit kepala, palpitasi jantung, kesulitan berkonsentrasi atau berpikir, hingga kelelahan.

4. Risiko pendarahan

Kunyit memiliki efek pengencer darah yang dapat berbahaya bagi orang tertentu.

Kandungan kurkumin bekerja dengan menghambat jalur kalsium yang diperlukan tubuh untuk pembekuan darah.

Hal ini berisiko bagi orang dengan gangguan pembekuan atau yang sedang menggunakan obat seperti aspirin, warfarin, clopidogrel, atau suplemen seperti ginkgo biloba.

Lihat Juga : 3 Minuman Pagi yang Bantu Detoks Hati dan Ginjal

5. Gula darah terlalu rendah

Efek kunyit dalam membantu mengatur kadar gula darah ternyata dapat menimbulkan risiko lain.

Melansir Very Well Health, kunyit mampu menurunkan gula darah. Namun, bagi orang dengan kadar gula normal atau yang sedang mengonsumsi obat antidiabetes, konsumsi harian dapat memicu hipoglikemia.

Gejalanya dapat meliputi gemetar, jantung berdebar cepat, kebingungan, hingga sakit kepala.

6. Kerusakan hati

Ilustrasi. Kerusakan hati, salah satu efek samping minum air kunyit berlebihan. (iStockphoto/magicmine)

Salah satu efek samping paling parah dan perlu mendapat perhatian adalah kerusakan hati. Beberapa laporan kesehatan menunjukkan bahwa konsumsi kunyit dalam dosis tinggi dapat memicu peradangan hati (hepatitis), penumpukan empedu (cholestasis), hingga cedera sel hati.

Gejala kerusakan hati dapat meliputi nyeri perut, urine berwarna gelap, penyakit kuning (kulit atau mata menguning), dan mual berkepanjangan.

7. Kerusakan ginjal

Walau jarang terjadi, konsumsi berlebihan dalam jangka panjang dapat memengaruhi fungsi ginjal. Kunyit mengandung oksalat, senyawa yang dapat membentuk kristal kalsium di ginjal.

Dalam laporan kasus, seorang pria berusia 69 tahun mengalami gagal ginjal setelah mengonsumsi suplemen kunyit bersama antibiotik dalam periode yang lama.