Sering Kambuh, Apakah GERD Bisa Sembuh Total?

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2025 16:30 WIB
Gejala GERD tentu mengganggu, terlebih ketika sedang beraktivitas. Lantas, apakah GERD bisa sembuh atau hanya dapat dikendalikan agar tak kambuh?
Ilustrasi. Gejala GERD tentu mengganggu, terlebih ketika sedang beraktivitas. Lantas, apakah GERD bisa sembuh atau hanya dapat dikendalikan agar tak kambuh? (iStock/Sinenkiy)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Ketika kambuh, penderita akan mengalami sensasi panas di dada, mual, atau rasa asam yang naik ke tenggorokan setelah makan.

Gejala tersebut tentu mengganggu, terlebih ketika sedang beraktivitas. Lantas, apakah penyakit GERD ini bisa sembuh atau hanya dapat dikendalikan agar tak kambuh?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Asam lambung sendiri merupakan cairan penting untuk pencernaan, tetapi ketika naik ke kerongkongan secara berulang, bisa menimbulkan gejala yang tidak nyaman dan bahkan merusak jaringan di dalam esofagus.

Beruntungnya, ada berbagai cara untuk mengendalikan dan mengobati penyakit asam lambung ini, mulai dari perubahan gaya hidup dan pola makan, penggunaan obat-obatan, hingga prosedur medis dan operasi bagi kasus yang lebih parah.


Apa itu asam lambung?

Mengacu laman Cleveland Clinic, isi lambung seharusnya bergerak hanya ke satu arah, yaitu ke bawah. Ketika asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan dan tenggorokan, kondisi ini disebut refluks asam.

Ketika asam mencapai area yang seharusnya tidak terkena, rasa tidak nyaman pasti muncul. Asam lambung dapat mengiritasi dan meradang jaringan di dalam kerongkongan, yaitu saluran yang menghubungkan lambung dengan tenggorokan.

Hampir semua orang pernah mengalami refluks asam sesekali. Kondisi ini dapat terasa seperti gangguan pencernaan, yaitu sensasi panas atau nyeri di perut setelah makan, atau seperti heartburn, yaitu sensasi panas di dada dekat tulang dada.

Refluks asam yang terjadi sesekali memang bukan penyakit, tetapi jika muncul terus-menerus, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi masalah kronis. Bentuk kronis inilah yang disebut GERD.

GERD adalah refluks asam yang berlangsung terus-menerus dan berulang pada kerongkongan. Refluks dianggap kronis ketika terjadi setidaknya dua kali seminggu selama beberapa minggu.

Meskipun kondisi tertentu dapat memicu refluks sementara, GERD berbeda. GERD merupakan masalah mekanis yang sifatnya menetap, artinya sistem yang seharusnya menahan asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan tidak bekerja dengan baik.

Dalam banyak kasus, GERD yang kambuh akan menyebabkan gejala terbakar di dada (heartburn), rasa berdebar, nyeri ulu hati, mual, kembung, hingga gangguan tidur.


Bisakah GERD disembuhkan?

Meskipun dapat membantu mengurangi gejala dan efek GERD, obat tidak menghentikan kondisi ini sepenuhnya. Pada kasus GERD yang lebih parah, komplikasi tetap dapat terjadi meskipun gejala sudah berkurang.

Ketika hal ini terjadi, diperlukan penanganan yang lebih pasti, biasanya berupa prosedur untuk mengencangkan sfingter esofagus bawah (LES). Prosedur ini umumnya bersifat ringan, dilakukan secara rawat jalan, dan sangat efektif.

Selain itu, dokter juga biasanya menyarankan perubahan gaya hidup dan pola makan untuk membantu mencegah asam lambung naik melalui LES.

Misalnya dengan menghindari makanan pemicu, berhenti merokok, mengelola stres, tidak buru-buru mengunyah, dan makan makanan sehat seperti sayur.

Obat juga dapat diresepkan untuk menurunkan produksi asam lambung dan membantu kerongkongan pulih dari iritasi akibat refluks.

Dengan perawatan yang konsisten, gejala dapat hilang sepenuhnya. Ketika gejala tidak lagi muncul, kondisi ini dapat dianggap pulih, tetapi kekambuhan tetap mungkin terjadi jika pengobatan atau perubahan gaya hidup dihentikan.

Jika perubahan gaya hidup dan obat tidak memberikan perbaikan, langkah berikutnya adalah prosedur medis.

Operasi yang paling umum adalah Nissen fundoplication, biasanya dilakukan secara laparoskopi sehingga luka operasi lebih kecil dan waktu pemulihan lebih cepat.

Pilihan lain adalah pemasangan alat LINX, yaitu sebuah cincin berisi magnet kecil yang dipasang mengelilingi LES untuk membantu menjaga agar katup tetap tertutup tetapi tetap bisa membuka saat makanan melewatinya.

Operasi biasanya sangat efektif dan dapat memberikan kelegaan jangka panjang. Namun, operasi menjadi pilihan terakhir jika perubahan gaya hidup dan obat tidak dapat meredakan gejala. Seperti prosedur medis lainnya, tindakan bedah juga memiliki risiko.

Demikian jawaban dari pertanyaan apakah GERD bisa sembuh. Semoga bermanfaat.

(sac/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER