Modric, Jantung Kroasia yang Lahir dari Reruntuhan Perang

AFP/Vetriciawizach | CNN Indonesia
Sabtu, 21 Mei 2016 21:39 WIB
Di usia 16 tahun, Luka Modric ditolak klub raksasa Kroasia karena tubuhnya terlampau kecil. Kini ia menjadi pemain terbaik negaranya di Piala Eropa.
Luka Modric akan menjadi pemain yang diandalkan Kroasia di Piala Eropa. (Srdjan Stevanovic/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Luka Modric mulai bermain sepak bola ketika Kroasia masih menjalani perang kemerdekaan, dan di Piala Eropa 2016 nanti ia akan memikul beban menjadi pemimpin serangan tim nasional negara Balkan tersebut.

Kroasia kembali akan berpaling kepada gelandang 30 tahun tersebut, sebagaimana juga Real Madrid, meski musim ini ia mengalami masa-masa yang naik turun baik di Liga Champions maupun Liga Spanyol.

Dengan kemampuan teknik mengolah bolanya yang superior, Modric mendapatkan julukan sebagai "Cruyff dari Kroasia" -- merujuk kepada maestro sepak bola yang meninggal dunia dua bulan lalu, Johan Cruyff.

"Perannya pada permainan tim sangat krusial," kata rekan setimnya, Sergio Ramos. "Ia tak pernah mendapatkan pujian yang cukup, tapi ia adalah tulang punggung tim kami."

Modric membantu Madrid mendapatkan gelar Liga Champions ke-10, dua musim lalu. Perannya bagi Kroasia akan lebih penting lagi, terutama untuk mencatatkan prestasi tertinggi -- melampaui fase perempat final, seperti yang mereka lakukan pada 1996 dan 2008.

Tentu saja musuh-musuh mereka di Grup D --Turki, Republik Ceko, dan juga juara bertahan Spanyol-- akan waspada pada potensi bahaya dari lini tengah Kroasia, yang juga berisikan gelandang Barceona, Ivan Rakitic, dua pemain Inter Milan Ivan Perisic dan Marcelo Brozovic, dan juga kawan Modric di Madrid, Mateo Kovacic.

Tapi Modric akan jadi musuh paling berbahaya.

Ketika masih berusia 22 tahun, ia menjadi pesepak bola Kroasia kedua sepanjang sejarah yang dipilih masuk ke dalam "Tim Terbaik Sepanjang Turnamen" versi UEFA, ketika ia pertama kali tampil di Piala Eropa delapan tahun lalu.

Setelah Piala Dunia 2014 berakhir, Modric menjadi satu-satunya pesepak bola Kroasia sepanjang sejarah yang terpilih masuk FIFA World XI.

Lahir dekat kota Zadar ketika negara Yugoslavia masih berdiri, Modric masih berusia enam tahun ketika perang Balkan pecah. Ia dan keluarganya kemudian terpaksa meninggalkan rumah, sementara ayahnya yang semula seorang mekanik pesawat harus bergabung dengan pasukan tentara Kroasia.

Keluarga Modric menjadi pengungsi, tinggal di sebuah hotel di Zadar. Tapi Modric kecil bisa pergi ke sekolah dan pada akhirnya berlatih di akademi sepak bola. Kesulitan finansial yang dialami keluarga Modric membuatnya menggunakan pelindung tulang kering yang dibuat ayahnya dari kayu.

Sebagai remaja Modric pernah ditolak klub raksasa Kroasia, Hajduk Split, karena fisiknya yang kecil. Di usia 16 tahun, Modric kemudian bergabung dengan Dinamo Zagreb yang dikenal sebagai musuh bebuyutan Hajduk.

Bangkit Berkat Peran Harry Redknapp

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER