Modric, Jantung Kroasia yang Lahir dari Reruntuhan Perang

AFP/Vetriciawizach | CNN Indonesia
Sabtu, 21 Mei 2016 21:39 WIB
Di usia 16 tahun, Luka Modric ditolak klub raksasa Kroasia karena tubuhnya terlampau kecil. Kini ia menjadi pemain terbaik negaranya di Piala Eropa.
Luka Modric berperan penting membawa Real Madrid menggondol gelar Liga Champions ke-10. (REUTERS/Juan Medina)
Sempat dipinjamkan ke klub Zrinjski Mostar di Liga Bosnia yang terkenal keras, Modric terpilih sebagai Pemain Terbaik ketika usianya masih 18 tahun.

Ia lalu sempat menjalani masa peminjaman bersama Inter Zapresic sebelum kembali ke Dinamo Zagreb pada 2005. Bersama Zagreb, Modric menandatangani kontrak 10 tahun dan sempat bermain dengan penyerang Juventus saat ini, Mario Mandzukic.

Setelah berseragam Zagreb selama empat tahun, menciptakan 30 gol dan juga 29 assist, ia menandatangani kontrak empat tahun bersama Tottenham Hotspur yang kala itu masih dilatih Juande Ramos.

Meski musim pertamanya sempat terganggu cedera lutut, Modric tampil seperti berlian yang belum diasah. Demikian bunyi pernyataan rekan setimnya, Tom Huddlestone.

"Kemampuannya memainkan beberapa peran mungkin menjadi berkat sekaligus kutukan. Saking bagusnya, ia terpaksa bermain di luar posisi favoritnya beberapa kali."

Ketika Harry Redknapp datang menggantikan Ramos, Modric kembali ke peran alamiahnya di gelandang tengah. Ia kembali bersinar dan mendapatkan reputasi sebagai salah satu pengumpan paling bagus dan akurat di Liga Primer Inggris.

Redknapp pernah menggambarkannya sebagai "pemain yang teramat hebat dan juga impian setiap manajer". Setelah menampik tawaran dari Chelsea, karier Modric lebih menanjak lagi setelah pada 2012 ia pindah ke Real Madrid dengan kontrak lima tahun yang nilainya mencapai 30 juta euro.  

Menjalani musim pertama yang biasa di bawah Jose Mourinho, Modric barulah menjelma menjadi monster di lini tengah ketika Carlo Ancelotti mengambil alih pada 2013 silam. Ia dengan mudah menjadi pengumpan paling efisien di madrid.

Tapi prestasi terbaiknya adalah ketika menjadi bagian penting perjalanan Madrid mendapatkan La Decima pada 2014 lalu dengan memberikan assist kepada Ramos di menit ke-93 -- gol yang membuat El Real menyamakan kedudukan sehingga mereka pada akhirnya menekuk Atletico Madrid 4-1. (vws)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER