Penampilan Buruk Rooney Disaksikan Mourinho

CNN Indonesia
Jumat, 03 Jun 2016 12:43 WIB
Wayne Rooney gagal tampil baik ketika diturunkan mendampingi Jamie Vardy dan Harry Kane. Sial bagi sang penyerang, laga itu disaksikan Jose Mourinho.
Wayne Rooney bermain buruk di laga melawan Portugal. (Reuters / Lee Smith)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer baru Manchester United, Jose Mourinho, hadir di Stadion Wembley ketika tim nasional Inggris mengalahkan Portugal 1-0 dalam laga persahabatan jelang Piala Eropa 2016.

Pemain belakang The Red Devils, Chris Smailling, mencetak gol kemenangan Inggris pada menit ke-89 setelah Portugal tampil dengan sepuluh pemain. Namun bukan hanya Smalling yang menarik perhatian Mourinho tapi juga sang kapten Wayne Rooney.

Ditempatkan di lini depan untuk menopang Harry Kane dan Jamie Vardy, Rooney berperang sebagai pengatur bola. Sementara itu Dele Alli berperan sebagai gelandang kiri dan James Milner di sayap kanan.

Hasilnya adalah suatu mimpi buruk bagi skuat asuhan Roy Hodgson tersebut. Ketiga penyerang tersebut sering kali berebut bola yang sama dan juga menempati ruang yang sama.

Rooney yang ditempatkan di ujung terdepan formasi berlian lebih sering maju ke depan sehingga memaksa Kane dan Vardy bergerak melebar. Akibatnya, Kane dan Rooney sama-sama hanya mencatatkan satu peluang sementara Vardy tak sama sekali melakukan tembakan dan hanya melakukan delapan umpan sepanjang pertandingan.

Penampilan Rooney pun dikritik mantan pemain belakang timnas Inggris, Danny Mills.

"Saya kira Rooney mengambil alih peran Kane dan juga Alli. Ada tempat untuk Rooney di tim ini, tapi saya kira bukan yang sekarang ia tempati saat ini," kata Milss kepada BBC Sport.

"Anda harus memainkan Kane di depan sebagai nomor sembilan, Alli di posisi nomor 10 (pembagi bola), dan jika Rooney harus bermain melebar atau lebih dalam maka ia bisa melakukannya."

Rooney yang memegang ban kapten Inggris kemudian digantikan oleh Adam Lallana di menit ke-78.

Seusai pertandingan, Rooney mengakui bahwa ia dan rekan-rekannya harus segera meningkatkan performa jika ingin memutus rekam jejak tak pernah juara di level internasional dalam 50 tahun terakhir.

"Kami harus bermain lebih baik, kami tahu itu. Tapi merupakan tanda-tanda yang baik jika kami tidak bermain bagus dan memenangi pertandingan. Kami siap. Kami memang belum jadi yang terbaik, tapi kami telah memenangi tiga pertandingan."

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER