Takut Teror, Boateng Ogah Boyong Keluarga ke Piala Eropa

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Kamis, 09 Jun 2016 20:25 WIB
Pihak DFB juga sudah menggelontorkan dana setara dengan Rp12 miliar untuk pengamanan ekstra timnas Jerman selama gelaran Piala Eropa di Perancis.
Bek timnas Jerman, Jerome Boateng, ogah memboyong keluarganya ke Perancis karena takut ancaman teror. (Reuters / Peter Cziborra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski pihak keamanan Perancis telah menggaransi soal keamanan, ancaman teroris masih menghantui gelaran Piala Eropa 2016 di Perancis. Ketakutan itu pun dirasakan oleh salah satu pemain timnas Jerman, Jerome Boateng.

Karena saking khawatirnya dengan ancaman tersebut, bek Tim Panser itu ogah memboyong keluarga ke Piala Eropa di Perancis. Boateng berpikir anak dan istrinya bakal lebih aman jika menyaksikan penampilannya memperkuat Les Bleus cukup dari rumah.

Kecemasan akan ancaman bom di Perancis masih menghantui masyarakat Eropa menyusul aksi bom bunuh diri di Paris dan Belgia dalam setahun belakangan ini.

ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman itu pun sempat mengeluarkan ancaman untuk membuyarkan pesta sepak bola Eropa dengan serangkaian bom di Perancis.

Boateng memang mengaku masih trauma dengan peristiwa serangan dan pemboman oleh teroris di Stade de France, Paris, pada November 2015. Insiden itu bertepatan dengan uji coba antara Perancis menjamu Jerman.

Usai ledakan, rombongan tim Perancis dan Jerman terpaksa menginap di dalam stadion demi keamanan mereka saat itu. Dua pemain Perancis, Antoine Griezmann dan Lassana Diarra, amat mencemaskan keluarganya di Paris kala serangan itu terjadi.

Kini, Perancis akan mengerahkan sedikitnya 100 ribu petugas keamanan dari berbagai kesatuan untuk merespons ancaman teror tersebut. Laga pembukaan akan digelar di Stade de France antara Perancis menjamu Rumania, Jumat (10/6) waktu setempat.

"Setiap orang harus memutuskan bagaimana menghadapi itu (ancaman teror). Saya juga sudah menentukannya," tutur Boateng kepada Bild.

"Keluarga dan anak-anak saya tak akan datang ke stadion. Risikonya sangat besar. Memang sangat sedih harus menghadapi ancaman seperti ini," tuturnya.

Meski demikian, menurutnya, banyak hal buruk yang sudah terjadi belakangan ini sebagai tanda alarm bagi semua. "Saya ingin berkonsentrasi penuh demi tampil maksimal bersama tim selama Piala Eropa." tukas Boateng.

"Untuk itu, saya akan merasa lebih baik apabila keluarga saya tidak berada di stadion (untuk mengantisipasi adanya serangan bom)."

Pengamanan Ekstra

Sementara itu, Presiden Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), Reinhard Grindel, sangat mengapresiasi antisipasi yang dilakukan setiap pemainnya. Namun, pihaknya tetap merasa bertanggung jawab untuk melakukan upaya ekstra demi pengamanan skuat Jerman.

Ia menerangkan, DFB sudah mengeluarkan €800.000 (setara dengan Rp12 miliar) untuk keamanan di skuat Jerman. "Secara umum, saya bisa katakan bahwa kami sudah menghubungi pihak keamanan Jerman demi kebaikan kami. Tapi kami tetap percaya dengan kerja pihak keamanan Perancis," ungkapnya kepada Bild.

"Kami sudah menyediakan banyak upaya keamanan dalam konsultasi dengan pihak keamanan Jerman dan Perancis. Penjagaannya mulai dari tim hingga tempat lain seperti di pusat media ini."

Pekan ini, pemerintah Inggris sudah mengirimkan peringatan perjalanan kepada warga negaranya yang akan pergi ke Perancis. Mereka diminta waspada saat berada di tempat-tempat seperti stadion, area fan, dan fasilitas transportasi umum yang bisa menjadi target utama serangan bom. (bac)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER