Jakarta, CNN Indonesia -- Gelandang Spanyol, Cesc Fabregas, mengklaim bahwa para kontestan pesaing timnya mencontoh gaya permainan Tim Matador untuk meraih sukses. Ia menyebut di antara yang mengadopsi permainan Spanyol adalah Jerman dan Italia di bawah Antonio Conte.
Sebut saja Jerman, tim arahan Joachim Loew itu, menurutnya sukses meraih juara Piala Dunia 2014 lalu karena sukses meniru permainan Tim Matador. Filosofi penguasaan bola dominan dan umpan-umpan pendek negaranya itu yang paling banyak ditiru.
Di bawah Conte, Italia juga menurutnya sudah melakukan banyak perubahan filosofi permainannya mengikuti gaya bermain Spanyol.
"Saya tidak meragukan itu (pengaruh Spanyol). Sejak 2006-2008, ketika kami memainkan jenis sepak bola ini, saya tak ingat melihat banyak tim mencoba bermain dan mengadopsi sistem mereka seperti yang biasa kami lakukan," tutur Fabregas kepada
Goal.
Menurutnya hal itu sangat wajar karena dengan sistem yang dimainkan Spanyol dan meraih sukses, banyak negara yang mulai meniru timnya. "Jika Anda menggunakan suatu sistem permainan dan Anda tidak bisa menang, tak ada yang mengikuti Anda," ucap Fabregas.
"Tapi jika Anda menang dan sukses, Anda akan melihat orang-orang mencoba meniru taktik atau cara bermain Anda. Tentu saja itu termasuk Jerman dan Italia di bawah Conte."
Spanyol sukses meraih juara Piala Eropa 2008 dan 2012 dan Fabregas turut merasakan mengangkat trofi tersebut di Belanda dan Ukraina pada waktu itu.
Saat ini, pemain yang berharap bisa bertahan di Chelsea di era Conte nanti, tak mempermasalahkan jika timnya disebut favorit atau tidak. "Pada akhirnya nanti, tim yang memiliki para pemain paling fit dan siap, yang akan berada di sana (juara) dalam momen terbaik mereka," tutur Fabregas.
"Terkadang Anda memiliki tim fantastis, tapi karena banyak faktor, kelelahan, atau Anda mengalami penurunan bersama klub, performa Anda bisa menurun juga."
Atas banyak faktor itu pula menurutnya tim yang tadinya bagus bakal bermain buruk. "Anda harus berada di turnamen ini dengan rasa lapar dan motivasi seperti yang pernah kami mainkan pada 2006 lalu," kata Fabregas.
Dengan keyakinan itu pula, mantan pemain Barcelona tersebut akan melakukan segala upaya terbaiknya lagi. "Pada 2008, kami berada di sana (Piala Eropa) seolah kami tidak eksis. Tak ada yang percaya dengan kemampuan kami dan peluang untuk menang," tukasnya.
"Ini akan menjadi Piala Eropa yang berat, saya tidak tahu siapa yang akan juara, tapi kami akan berusaha sekuat tenaga."
Spanyol akan memulai ujian pertama di Piala Eropa dengan menghadapi Republik Ceko, di Touloeus, Senin (13/6) sore waktu setempat.
(bac)