Jakarta, CNN Indonesia -- Ada yang berbeda ketika Inggris melakoni laga pertamanya di Piala Eropa 2016, Minggu (12/6) dini hari WIB.
Manajer Inggris Roy Hodgson memberikan tendangan bola mati kepada pemain yang tak biasa. Gol Inggris dilesakkan Eric Dier, 22, dari tendangan bebas selangkah di luar kotak penalti.
Itu adalah gol pertama Dier dari bola mati sepanjang kariernya. Uniknya, bersama timnas Inggris untuk kali pertama Dier mengeksekusi bola mati--hal yang tak pernah dilakoninya bersama Tottenham Hotspur di Liga Inggris.
Namun, bukan hanya Dier saja yang aneh.
Setiap kali Inggris mendapatkan sepak pojok dalam laga melawan Rusia itu, pesepak bola yang mengambilnya adalah Harry Kane.
Mengapa Kane, seorang topskor Liga Inggris musimlalu itu menjadi pengambil sepak pojok? Itu pun menjadi bahan pertanyaan di kalangan pemerhati sepak bola Inggris usai laga tersebut.
Kane mengambil enam tendangan sepak pojok yang didapatkan Inggris dalam laga tersebut. Dua di antara sepak pojok itu berakhir buruk karena hanya melintas di atas kotak penalti, dan memaksa Dele Alli--rekannya di Spurs--berlari menjaga momentum menyerang tetap hidup.
Mengutip dari
Sky Sports, selama di Liga Inggris musim ini pengambil sepak pojok Spurs secara reguler adalah Cristian Eriksen. Kane hanya mengambil tujuh kali, itu pun dioper pendek.
Mantan kapten Liverpool yang kini menjadi analis sepak bola, Jamie Redknapp mengkritik keputusan Hodgson memberi tugas sepak pojok kepada Kane. Menurut Redknapp tugas sepak pojok itu sebaiknya diberikan kepada gelandang, dan Kane sebagai penyerang utama tugasnya mencetak gol.
"Kita memiliki beberapa pemain berteknik untuk [sepak pojok]--Alli, Wayne Rooney - mengapa tak kita membiarkan Harry Kane yang mengambilnya?" ujar Redknapp," Kita memerlukan Kane di dalam kotak [penalti]. Memiliki penyerang terbaik kami untuk mengambil sepak pojok bukan hal yang masuk akal."
Hal serupa diungkapkan mantan penyerang timnas Inggris Alan Shearer. Menurut pria yang masih memegang rekor gol terbanyak timnas Inggris itu mengatakan, "Ini seperti menyuruh [pebalap F1 asal Inggris] Lewis Hamilton mengganti rodanya sendiri [saat balapan]."
"Mengapa bukan Wayne Rooney atau Adam Lallana yang mengambilnya? Jujur saja, jika anda seorang gelandang yang bermain untuk Inggris dan anda tak bisa melakukan sepak pojok, anda seharusnya tak di lapangan," kata mantan kapten timnas Inggris tersebut.
Dalam laga yang berakhir imbang 1-1 dengan Rusia tersebut, Kane sendiri terbilang cukup baik. Dari enam sepak pojok yang diambilnya, Kane memiliki persentase yang tinggi di Piala Eropa 2016 sejauh ini yakni 66,6 persen.
Kane bahkan lebih baik dari Dimitri Payet--winger West Ham yang mempersembahkan kemenangan bagi Perancis. Payet mengambil lima sepak pojok saat Perancis melawan Rumania, dan hanya ada satu yang sukses (20 persen).
"Saya tak perlu meminta maaf karena Kane yang mengambil sepak pojok," tukas Hodgson membela keputusannya dikutip dari
Sky Sports. " Terutama jika anda memiliki pemain dengan kualitas seperti dia saat menendang bola, dan tak ada lagi dalam tim yang satu level dengannya."
[Gambas:Sportradar]
(kid)