Jakarta, CNN Indonesia -- Perjalanan Rusia di perhelatan Piala Eropa 2016 terancam setelah kericuhan suporter yang meledak saat negara itu berhadapan dengan Inggris di Marseille, akhir pekan lalu.
Kericuhan itu membuat UEFA melakukan penyelidikan yang akhirnya berbuah sanksi senilai 150 ribu euro (sekitar 2.2 miliar rupiah). Bukan hanya itu, Rusia pun mendapatkan ancaman akan tersingkir dari Piala Eropa jika para suporter Rusia kembali terlibat kericuhan.
Hukuman dan 'kartu kuning' bagi Rusia itu beredar lewat pernyataan resmi yang dikeluarkan UEFA.
"Rusia akan dieliminasi dari Piala Eropa jika ada kericuhan yang terjadi di dalam stadion pada sisa laga Rusia dalam turnamen ini," tulis pernyataan resmi UEFA seperti dikutip dari
The Guardian.
Hukuman ini jelas menjadi pukulan telak bagi kubu Rusia--terutama dunia olahraga negara Beruang Merah tersebut. Sebelumnya dunia olahraga Rusia telah dipukul persoalan doping. Bahkan, petenis perempuan nomor satu dari negeri itu, Maria Sharapova pun mendapatkan hukuman hingga dua tahun.
Dalam laga Piala Eropa mendatang Rusia akan menghadapi Slovakia (15/6) dan Wales (21/6) dalam penyisihan Grup B.
Sementara itu terkait kericuhan suporter, UEFA menegaskan sanksi itu akan dijatuhkan jika terjadi di dalam stadion saja. Sementara insiden yang terjadi di luar stadion bukan merupakan area kewenangan Komisi Disiplin UEFA.
Selain itu, Rusia juga masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding atas hukuman UEFA tersebut.
(kid)