Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Islandia mengejutkan publik Eropa setelah mampu lolos ke fase gugur Piala Eropa 2016 dengan dramatis. Tim debutan Piala Eropa itu mendapatkan satu tiket pasti ke babak 16 besar setelah memastikan kemenangan atas Austria di menit akhir pertandingan, Rabu (22/6).
Selanjutnya di babak 16 besar, skuat asuhan duet pelatih Heimir Hallgrimsson dan Lars Lagerback itu harus menghadapi tim yang mengaku penemu sepak bola, Inggris. Optimisme tentu saja berada di benak seluruh anggota kesebelasan Islandia. Hal itu, diakui sang pelatih Lagerback, berkaca dari hasil Inggris di fase grup.
Inggris membukukan satu kemenangan dan dua imbang dalam laga di fase grup. Pada laga terakhir, skuat asuhan Roy Hodgson itu bahkan tak bisa mencetak gol ke gawang Slovakia meski mendominasi seluruh pertandingan. Kolumnis-kolumnis sepak bola Eropa menduga Inggris akan kembali menguasai pertandingan saat bertemu Islandia di babak 16 besar.
Strategi yang masuk akal bagi Islandia adalah bertahan dan mencoba mencuri gol lewat serangan balik. Apalagi Islandia saat ini memiliki kiper yang statistik ketangguhannya tertinggi di Piala Eropa 2016, Halldorson.
“Tidak kami tak akan [hanya bertahan],” kata Hallgrimson seperti dikutip dari
Four Four Two.
Tentang peluang strategi terakhir Islandia yang mengincar adu penalti, Hillgrimson menjawab, “Saya [sudah pernah] mendapatkan pertanyaan itu. Anda begitu terobsesi dengan penalti melawan Inggris? Saya mendapatkan pertanyaan dengan para orang-orang Inggris di sana dan kemudian dia katanya, ‘Apa rasio [keberhasilannya]?’. Saya pikir kami selalu mencetak gol [penalti] setiap waktu. Kami selalu berhasil dalam penalti. Jadi waspadalah!”
Dalam fase grup, Islandia yang menjadi runner-up Grup F di bawah Irlandia memiliki rasio gol 4:3 dari satu kemenangan dan dua hasil imbang. Sementara itu Inggris yang menjadi runner up Grup B memiliki rasio gol 3:2 dari satu kemenangan dan dua imbang pula.
[Gambas:Sportradar]Duet Hallgrimson, Lagerback memiliki optimisme sendiri ketika harus melawan Inggris. Lagerback optimis karena dia memiliki rekor yang bagus atas Inggris. Lagerback tak pernah kalah ketika mengasuh tim melawan Inggris sejak 1998 hingga 2006. Sepanjang itu Lagerback berada di kursi kepelatihan timnas Swedia. Dari enam pertemuan Lagerback dan Inggris, tim yang diasuh pelatih tersebut memiliki rekam dua kemenangan dan empat hasil imbang.
“Ini selalu menyenangkan bermain melawan Inggris. Saya memiliki pengalaman yang bagus atasnya,”ujar Lagerback yang menjadi juru taktik Swedia dan Nigeria sebelum ditunjuk Islandia.
“Saya mengenal Roy sejak 1970an,” lanjut Lagerback.
Hodgson bersama rekannya Bob Houghton memiliki andil dalam membantu modernisasi sepak bola di Swedia—negara asal Lagerback.
Hodgson mengawali karier kepelatihannya di klub lokal Swedia, Halmstads BK, pada 1976 silam. Setidaknya empat klub Swedia—termasuk Malmo FF—pernah berada di bawah asuhan Hodgson.
“Dia salah satu kawan saya, saya menghormati dirinya karena itu,” kata Lagerback.
(kid)