Islandia Ingin Bikin Inggris Alami 'Brexit' Jilid Dua
Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Jumat, 24 Jun 2016 19:25 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim nasional Islandia bertekad memberikan Brexit (British Exit) jilid II bagi Inggris kala bertemu di babak 16 besar, Senin (27/6) waktu setempat.
Brexit adalah referendum yang memastikan nasib Inggris di Uni Eropa. NN melaporkan bahwa dari perhitungan suara di 98 persen distrik di seluruh Britania Raya, sebanyak 51,82 persen suara menyatakan Inggris harus keluar dari Uni Eropa. Sementara, hanya 48,18 persen suara yang menyatakan Inggris harus tetap berada di blok itu.
Walau tidak begitu memahami arti Brexit, pelatih Islandia Lars Lagerback berkata bahwa ia ingin menerapkan hal tersebut bagi Harry Kane dan kawan-kawan.
"Ide yang bagus. Kami berharap dapat melakukan itu. Meski saya tidak tahu apakah Brexit itu bagus atau tidak, saya tidak mau mengomentari itu," kata Lagerback seperti dikutip dari Goal, Jumat (24/6).
Inggris diprediksi akan tetap bermain dengan kekuatan penuh kala berhadapan dengan Islandia, walau mereka terpengaruh bayang-bayang referendum Brexit. Menurut Lagerback, tim asuhan Roy Hodgson tak akan terpengaruh sengkarut masa depan Inggris pada laga nanti.
"Saya tidak tahu bagaimana kondisi pemain, tapi saya tahu Roy tidak akan terpengaruh (Brexit)."
"Saya tidak berpikir hal semacam itu dapat mempengaruhi para pemain. Tentu itu dapat mempengaruhi anda secara pribadi, tapi tidak sebagai sebuah kesebelasan," kata Lagerback.
Jika mampu menyingkirkan Inggris di babak 16 besar, Islandia akan berhadapan dengan pemenang laga Perancis melawan Irlandia. Laga Inggris melawan Islandia sendiri akan digelar di Stade de Nice, Nice.
Uniknya, Inggris sendiri sangat jarang berhadapan dengan Islandia. Dalam 34 tahun terakhir, mereka hanya dua kali bertanding dengan negara Skandinavia itu.
Pada 2 Juni 1982, Inggris ditahan imbang 1-1 dalam laga persahabatan, sementara pada 5 Juni 2004 mereka mengempaskan Islandia dengan skor 6-1 di turnamen musim panas.
(vws)
Brexit adalah referendum yang memastikan nasib Inggris di Uni Eropa. NN melaporkan bahwa dari perhitungan suara di 98 persen distrik di seluruh Britania Raya, sebanyak 51,82 persen suara menyatakan Inggris harus keluar dari Uni Eropa. Sementara, hanya 48,18 persen suara yang menyatakan Inggris harus tetap berada di blok itu.
Walau tidak begitu memahami arti Brexit, pelatih Islandia Lars Lagerback berkata bahwa ia ingin menerapkan hal tersebut bagi Harry Kane dan kawan-kawan.
Inggris diprediksi akan tetap bermain dengan kekuatan penuh kala berhadapan dengan Islandia, walau mereka terpengaruh bayang-bayang referendum Brexit. Menurut Lagerback, tim asuhan Roy Hodgson tak akan terpengaruh sengkarut masa depan Inggris pada laga nanti.
"Saya tidak tahu bagaimana kondisi pemain, tapi saya tahu Roy tidak akan terpengaruh (Brexit)."
"Saya tidak berpikir hal semacam itu dapat mempengaruhi para pemain. Tentu itu dapat mempengaruhi anda secara pribadi, tapi tidak sebagai sebuah kesebelasan," kata Lagerback.
Jika mampu menyingkirkan Inggris di babak 16 besar, Islandia akan berhadapan dengan pemenang laga Perancis melawan Irlandia. Laga Inggris melawan Islandia sendiri akan digelar di Stade de Nice, Nice.
Uniknya, Inggris sendiri sangat jarang berhadapan dengan Islandia. Dalam 34 tahun terakhir, mereka hanya dua kali bertanding dengan negara Skandinavia itu.
Pada 2 Juni 1982, Inggris ditahan imbang 1-1 dalam laga persahabatan, sementara pada 5 Juni 2004 mereka mengempaskan Islandia dengan skor 6-1 di turnamen musim panas.
(vws)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK