Jakarta, CNN Indonesia -- Berbagai kejutan muncul di ajang Piala Eropa 2016, bahkan sejak babak kualifikasi. Ketidakmampuan tim nasional Belanda lolos ke putaran final Piala Eropa 2016 menjadi kejutan pembuka. Setelahnya, rentetan hasil mengejutkan mengemuka di ajang kejuaraan tiap empat tahun sekali itu.
Salah satu hasil pertandingan yang membuat penikmat sepak bola terkejut adalah kemenangan Islandia atas Inggris di babak 16 besar, kemarin (27/6) malam waktu setempat. Tim debutan Piala Eropa yang minim pemain bintang itu mampu mempermalukan The Three Lions dengan skor 2-1.
Atas kemenangan itu, Islandia pun melenggang ke babak perempat final untuk menantang tuan rumah Perancis pada 4 Juli mendatang di Stade de France.
Kejutan yang diberikan Islandia ternyata pernah terjadi di pentas Piala Eropa sebelumnya. Tercatat ada lima pertandingan yang layak mendapat sorotan karena hasilnya di luar dugaan.
Berikut pertandingan-pertandingan penuh kejutan di sepanjang Piala Eropa yang dirangkum
CNNIndonesia.com1. Babak Penyisihan Grup Piala Eropa 1988, Inggris vs Republik IrlandiaKala itu Inggris memiliki tim impian yang menguasai Eropa di tingkat klub. Di atas kertas kemenangan Inggris akan nyata dengan skuat yang diisi seperti Peter Beardsley, Gary Lineker, dan John Barnes atas tim debutan Piala Eropa, Republik Irlandia.
Sayang, keunggulan materi pemain tak mampu membawa kemenangan bagi Inggris. Skuat asuhan Bobby Robson itu justru harus menanggung kekalahan 0-1 dari Irlandia lewat gol Ray Houghton.
Selain gol cepat dari Houghton yang tercipta pada menit keenam, penampilan apik kiper Pat Bonner sepanjang 90 menit waktu pertandingan pun menjadi kunci kemenangan Irlandia atas Inggris saat itu.
2. Babak Penyisihan Grup Piala Eropa 1992, Inggris vs SwediaKegagalan total di Piala Eropa empat tahun sebelumnya membuat Inggris datang ke Swedia dengan ambisi yang besar. Gary Lineker dan kawan-kawan tak ingin kembali menjadi pelengkap di turnamen bergengsi itu.
Inggris sukses memetik dua hasil seri dari pertandingan awal mereka atas Denmark dan Perancis. Memasuki partai pamungkas babak penyisihan grup, skuat yang dilatih Graham Taylor itu mematok kemenangan atas Swedia selaku tuan rumah Piala Eropa 1992 agar dapat lolos ke babak semifinal.
Tiga poin terlihat dapat diraih mudah oleh Inggris setelah David Platt mencetak gol cepat pada menit keempat. Sayang, dewi fortuna tak bersama Inggris hingga pertandingan usai.
Pada babak kedua, tuan rumah berhasil membalikkan keadaan melalui dua gol dari Jan Eriksson (51) dan Tomas Brolin (82). Inggris pun harus kembali tersungkur. Mereka bahkan harus meninggalkan Swedia dengan status juru kunci Grup I.
3. Final Piala Eropa 1992, Denmark vs JermanTim Dinamit awalnya tidak mendapat tempat di putaran final Piala Eropa 1992. Namun, posisi runner up di babak kualifikasi mengantar Denmark ke Swedia menggantikan posisi Yugoslavia yang terkena sanksi UEFA.
Di Piala Eropa 1992, Denmark yang kala itu diasuh Richard Moller Nielsen sukses melaju hingga partai final setelah menyingkirkan Belanda melalui drama adu penalti di semifinal.
Pada partai final, Peter Schmeichel dan kawan-kawan harus meladeni Tim Panser. Walau tidak diunggulkan, nyatanya Denmark berhasil mengakhiri laga dengan kemenangan telak 2-0 atas Jerman.
Ketangguhan Schmeichel di bawah mistar menjadi faktor kunci kemenangan Denmark saat itu.
4. Babak Penyisihan Grup Piala Eropa 2004, Latvia vs JermanWalau datang dengan status debutan, Latvia ternyata mampu menjadi perusak mimpi Jerman untuk meraih trofi Piala Eropa 2004.
Latvia menjadi salah satu tim yang berhasil meraih hasil imbang kala mengahadapi Oliver Kahn dan kawan-kawan. Walau minim pemain bintang, Latvia sukses menahan imbang Jerman tanpa gol.
Karena hasil tersebut, Der Panser pun tak mapu melanjutkan perjalanan di Piala Eropa 2004. Sementara bagi Latvia, itu adalah satu-satunya poin bagi timnas negara itu di Piala Eropa hingga saat ini.
5. Partai Final Piala Eropa 2004, Portugal vs YunaniKejutan terbesar Piala Eropa dua dekade terakhir terjadi kala Portugal melawan Yunani di partai final Piala Eropa 2004. Saat itu, tak ada yang menyangka Yunani mampu menjadi kampiun Piala Eropa usai mengalahkan Portugal dengan skor 1-0 di final.
Kedua kesebelasan sebenarnya telah bertemu di partai pembuka Piala Eropa 2004. Dalam pertemuan pertama itu, Yunani mengalahkan Portugal dengan skor 2-1.
Tak disangka, kedua tim ternyata kembali bertemu di laga pamungkas.
Portugal berada di atas kertas. Keunggulan sebagai tuan rumah dan banyaknya pemain kelas dunia yang mereka miliki menjadi alasannya.
Namun, Yunani ternyata tak mau menyudahi kejutannya di Piala Eropa. Mereka pun kembali menghajar Portugal lewat gol tunggal Angelos Charisteas di menit ke-57.
Hingga peluit panjang ditiup, Luis Figo dan kawan-kawan tak mampu mengejar ketertinggalan.Tim Selecao harus mengubur mimpinya mengangkat trofi di rumahnya sendiri. Sementara Yunani dengan bangga mengangkat Piala Eropa pertamanya.
(kid)