Jakarta, CNN Indonesia -- Kursi kosong pelatih tim nasional Inggris pasca hengkangnya Roy Hodgson langsung diminati bekas penyerang andalan Newcastle United, Alan Shearer.
Shearer yang saat ini berusia 45 tahun bahkan mengaku pernah menawarkan diri untuk melatih Inggris sejak beberapa tahun lalu. Namun, keinginannya ditolak FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris).
"Saya menemui FA empat atau lima tahun lalu dan berkata 'saya mau (menjadi pelatih)'. Saya harusnya mendapatkan pekerjaan itu. Tapi mereka melihat saya dan berkata 'Tidak, kamu belum berpengalaman'," kata Shearer seperti dilansir dari Soccerway.
Penolakan FA Inggris terhadap Shearer terbukti tidak membuahkan hasil positif. Buktinya, Inggris gagal memetik hasil maksimal pada ajang Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016 di bawah asuhan Hodgson.
Shearer pun berkata tetap ingin menjadi bagian dari tim kepelatihan Inggris, sekalipun ia hanya ditawari posisi asisten manajer oleh FA.
"Tentu saja mau, Saya akan menularkan pengetahuan dan pengalaman turnamen saya," ujarnya.
Kritik Gary NevilleSelain Hodgson, Gary Neville selaku asisten manajer Inggris juga sudah mengundurkan diri usai timnas-nya dihajar Islandia 1-2 di babak 16 besar Piala Eropa 2016.
Mundurnya Neville mendulang komentar negatif dari pemain tengah kawakan Inggris, Joey Barton. Menurutnya, Neville seharusnya memang tak perlu menjadi asisten manajer Inggris sejak awal.
Barton menambahkan, prestasi Neville sebagai pemain tak bisa menjadi dasar penunjukkan dirinya sebagai bagian inti tim pelatih Inggris.
"Berhenti memberikan pekerjaan kepada seorang bekas pesepak bola hebat. Mereka mungkin hebat saat menjadi pemain, namun melatih adalah hal yang jelas berbeda," kata Barton seperti dilansir dari Mirror.
"Melatih memerlukan pengalaman, dan pengalaman dipelajari seiring berjalannya waktu," ujar pemain Rangers FC itu.
Pemain berusia 33 tahun itu pun berharap Inggris dapat menunjuk pelatih dan asisten manajer baru yang tepat usai Piala Eropa 2016.
(jun)