Jakarta, CNN Indonesia -- Jatah semifinal Piala Eropa 2016 sudah di genggaman Perancis. Mereka akan bersua tim kuat lainnya, Jerman, di fase tersebut, Kamis (7/7).
Kemenangan Perancis atas Islandia 5-2, menjadi catatan tersendiri. Terutama empat gol di babak pertama dan gol cepat yang mereka lesakkan, menjadi anomali bagi Les Bleus selama melakoni lima laga di Piala Perancis 2016.
Bagaimana tidak, pada laga-laga sebelumnya, gol-gol Perancis selalu tercipta pada babak kedua. Bahkan, dari enam gol yang dicetak Perancis sebelum pesta lima gol ke gawang Islandia, tiga di antaranya tercipta pada pengujung laga.
Gol telat tersebut di antaranya dicetak Antoine Griezmann dan Dimitri Payet pda menit ke-90 dan 96 saat mengalahkan Albania 2-0. Begitu pula saat mengalahkan Rumania 2-1, Payet mencetak gol pada menit ke-89.
Sedangkan tiga gol lainnya yang dicetak pada babak kedua -- sebelum berjumpa Islandia -- dicetak Griezmann pada menit ke-57 dan 61 saat mengalahkan Republik Islandia di babak 16 besar Piala Eropa.
Satu gol lagi dicetak Olivier Giroud pada menit ke-57 saat menaklukkan Rumania 2-1.
Tren berubah drastis ketika mengalahkan Islandia. Perancis malah mencetak gol lebih cepat pada menit ke-12 oleh Olivier Giroud. Jeda tujuh menit kemudian, Paul Pogba menggandakan kemenangan Les Bleus.
Dua gol berikutnya di babak pertama dicetak oleh Payet dan Griezmann pada menit ke-42 serta 45. Semua gol itu dicetak di babak pertama.
Hanya satu gol yang disarangkan Perancis pada babak kedua, yakni gol kedua Giroud pada laga itu tepatnya di menit ke-59.
Menurut Payet, gol cepat tersebut menjadi momen krusial kemenangan besar perancis atas Islandia. "Kami mencetak gol yang sangat cepat, tak seperti pada laga-laga sebelumnya, jadi kami sangat senang," ungkap pemain West Ham United itu.
"Kami mencetak banyak gol dan kami sangat bahagia. Kami tahu memiliki para penyerang berkualitas."
Payet mencetak gol jarak jauh dari luar kotak penalti setelah menerima assist dari Griezmann. "Kami menciptakan banyak peluang. Itu yang membuat kami mudah menciptakan banyak gol," ucapnya.
"Terlepas dari itu semua, dalam aspek pertandingan, ini adalah performa terbaik kami sejauh ini."
Keberhasilan Perancis menghajar Islandia, menurut suami dari Ludivine Payet itu, karena keberhasilan timnya mempelajari kekuatan Islandia. "Kami bekerja sangat keras selama sepakan menganalisis kelemahan dan kelebihan Islandi," tutur Payet.
(bac)