BUKU LARIS

Mempertanyakan Kebanggaan Negara Adidaya

CNN Indonesia
Kamis, 07 Agu 2014 14:58 WIB
Tren buku-buku nonfiksi tampaknya yang bakal didominasi buku-buku yang membahas soal Amerika Serikat. Tiga buku dengan angka penjualan tertinggi di kelompok nonfiksi ini melibatkan nama Barack Obama.
Dinesh D’Souza
Jakarta, CNN Indonesia -- Jika dunia supranatural masih jadi topik buku yang laris manis dalam penjualan di kelompok nonfiksi tampaknya yang bakal menjadi tren kedepan adalah buku-buku yang membahas soal Amerika Serikat dan kebijakan pemerintahan Barack Obama.

Setidaknya inilah yang tergambar dalam lima buku terlaris versi laporan Reuters, Kamis (7/8). Tiga buku dengan angka penjualan tertinggi di kelompok nonfiksi ini melibatkan nama Obama. Berikut intisari lima buku nonfiksi terlaris itu:

1. America oleh Dinesh D’Souza (Regnery, $29.99 atau sekitar Rp 352 ribu)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah Amerika sumber kebanggaan, seperti yang telah lama digaungkan oleh orang-orang Amerika? Atau justru memalukan, seperti yang dituduhkan kaum progresif?

Penulis laris New York Times Dinesh D'Souza mengatakan pertanyaan-pertanyaan ini bukan hanya persoalan akademik.

Ini adalah pandangan progresif yang diajarkan di sekolah-sekolah, yang diangkat oleh Hollywood, dan yang membentuk kebijakan pemerintahan Obama.

Jika Amerika adalah kekuatan yang turut menyumbang bagi ketidaksetaraan dan ketidakadilan di dunia, kekuatannya layak untuk digerus. Provokatif dalam analisisnya, menakjubkan dalam kesimpulannya, buku ini akan menjadi buku yang paling banyak dibicarakan tahun ini.

2. Blood Feud oleh Edward Klein (Regnery, $27.99 atau sekitar Rp 329 ribu)

Dalam buku ini, Edward Klein menggali hubungan berliku antara kubu Obama dan kubu Clinton. Sebagai reporter yang berpengalaman dengan kontak orang dalam yang luar biasa, Klein menunjukkan betapa kuatnya persaingan antara kubu Obama dan Clinton, dengan detil pertemuan tertutup dan ratusan wawancara.

Buku ini menunjukkan uraian yang menakjubkan dari permusuhan, kecemburuan, dan persaingan antara dua kubu politik yang paling kuat di Amerika.

3. One Nation oleh Ben Carson (Penguin/Sentinel, $25.95 atau sekitar Rp 305 ribu)

Buku ini merupakan buah pikiran Ben Carson mengenai penurunan kualitas bangsa Amerika yang tengah berlangsung.

Ia berpendapat bahaya yang menghadang negaranya jauh lebih besar daripada sebelumnya sehingga ia merasa wajib menuliskan masalah ini.

Buku ini menyoroti utang yang terus bertambah serta memburuknya moral bangsa Amerika yang semakin jauh dari maksud pendiri bangsa. Ia menyoroti pula Obamacare, yang menurutnya mengancam kesehatan, kebebasan, dan masa depan keuangan. Elistisme media dan ketepatan politik sudah di luar batas.

Yang paling buruk, Ben menilai masyarakat telah kehilangan kemampuan untuk mendiskusikan isu-isu penting dengan cara yang tenang dan penuh hormat, tanpa dipengaruhi afiliasi partai atau perbedaan lainnya. Dalam buku ini, Ben mengajak pembaca untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang ada.

4. The Mockingbird Next Door oleh Marja Mills (Penguin, $27.95 atau sekitar Rp 328 ribu)

Novel To Kill a Mockingbird karya Harper Lee merupakan salah satu novel terbaik pada abad ini. Namun, selama 50 tahun terakhir, Harper Lee, tidak mau buka mulut kepada media.

Jurnalis telah menemukan kampung halamannya, di Monroeville, Alabama, di mana Harper Lee yang kerap disapa Nelle tinggal dengan saudara perempuannya, Alice. Namun, pada tahun 2001, Lee bersaudara membukakan pintu mereka untuk seorang jurnalis Chicago Tribune, Marja Mills. Hal itu menjadi sebuah awal untuk percakapan yang panjang serta persahabatan yang hebat.

Pada tahun 2004, dengan seizin Lee bersaudara, Mills pindah ke rumah di sebelah mereka. Ia menghabiskan 18 bulan di sana, minum kopi bersama di McDonalds dan pergi bersama ke Laundromat bersama Nelle, memberi makan bebek, dan menjelajahi Alabama dengan sahabat dekat Lee bersaudara.

Mills mendapat kesempatan langka untuk tahu lebih banyak tentang Nelle Harper Lee, dan menjadi bagian dari hidupnya di Alabama. Juga mendengar cerita mereka mengenai bagaimana buku How to Kill a Mockingbird memengaruhi hidup mereka serta mengapa Nelle Harper Lee memilih untuk tidak menulis novel lagi.

5. Hard Choices oleh Hillary Rodham Clinton (Simon & Schuster, $35.00 atau sekitar Rp 411 ribu)

Di akhir masa jabatannya, Hillary Clinton telah mengunjungi 112 negara dan memperoleh perspektif global, dari ketimpangan ekonomi sampai perubahan iklim, serta revolusi energi, komunikasi, dan kesehatan.

Ia juga banyak berkomunikasi dengan beberapa pemimpin dan para ahli. Clinton memberikan pandangannya tentang apa yang diperlukan oleh Amerika Serikat untuk bersaing dan berkembang dalam dunia yang saling tergantung.

Dia berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang terdiri dari perempuan, kaum muda, serta kaum LGBT. Deskripsi Clinton mengenai perbincangan diplomatis pada level tertinggi menawarkan kepada pembaca sebuah pengetahuan mengenai hubungan internasional.  Serta analisisnya mengenai bagaimana menggunakan smart power untuk mewujudkan keamanan dan kesejahteraan di dunia yang dengan cepat terus berubah.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER