THE EXPENDABLES 3

Penjualan Film The Expendables 3 Jeblok Karena Pembajakan

CNN Indonesia
Senin, 18 Agu 2014 17:33 WIB
Para pemerhati juga mengatakan, selain karena pembajakan ada kemungkinan penonton merasa jenuh terhadap sistem sekuel yang dilakukan The Expendables.
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah diperkirakan bakal laris manis, ternyata pemutaran film The Expendables 3 yang  dimulai 15 Agustus lalu di Amerika Serikat ternyata jeblok di pasaran.  

Hingga akhir minggu ini film tersebut berhasil meraup pendapatan $ 16,2 juta atau sekitar Rp 189 milyar akhir minggu lalu. Namun angka itu tampaknya belum sesuai dengan harapan para produsernya.

Pendapatan yang hampir di bawah 50 persen dari pendapatan saat pembukaan film The Expendables 2, memunculkan pertanyaan apakah hal ini disebabkan oleh kejenuhan akan sistem waralaba atau kebocoran lewat pembajakan sebelum rilisnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beredarnya The Expendables 3 di internet membuat produser film Lionsgate mengalami kerugian sekitar $4 juta. “Ini adalah situasi yang sangat nyata dimana jelas ada dampaknya,” kata Phil Contrino, vice president dan kepala peneliti di situs BoxOffice seperti dilansir dari Variety.

“Agak sulit untuk diukur, tapi efek gelombangnya bukan hanya dari mereka yang mengunduh tapi juga cerita dari mulut ke mulut bisa terlihat dari penjualan saat pemutaran perdana,” kata Contrino melanjutkan.

Para pemerhati juga mengatakan, selain karena kebocoran ada kemungkinan penonton merasa jenuh terhadap sistem sekuel yang diikuti The Expendables.

“Ini menyakitkan,” kata Contrino. “Kita harus percaya ada efek dari penolakan penonton akan film sekuel. Jika Anda terus menerus mengambil dari satu sumur, lama-lama akan habis juga.”

Tak jelas apakah orang yang  sudah mengunduh film internet akan tertarik juga untuk membeli tiket menonton di bioskop, kata Paul Dergarabedian analis media dari Rentrak.  

Belum lagi di pasar saat ini mash ada film Guardians of The Galaxy dan Teenage Mutant Ninja Turtles yang kelihatan masih perkasa di pasar setelah berminggu-minggu di bioskop.

“Pasar perfilman memang sedang penuh sesak,” kata Dergarabedian. “Bahkan tanpa mempertimbangkan pembajakan, tetap tidak kompetitif seperti diperkirakan semula.”

Namun mempertimbangkan dampak pembajakan dalam film box office  juga sangat sulit dan datanya bisa sangat bertentangan. Misalnya saja, pembajakan atlas kopian film X-Men Origins: Wolverine sudah tersebar sebulan sebelum film diluncurkan pada tahun 2009. Namun nyatanya film itu tetap sakti dengan meraup keuntungan hingga $373 juta dari seluruh dunia.  Intinya, orang tetap mau menonton di bioskop meski sudah melihat bajakannya.

Sejumlah penelitian menyimpulkan, pembajakan memang bisa menggerogoti penjualan tiket. Penelitian pada tahun 2011 oleo Carnegie Mellon University menemukan bahwa film yang bajakannya beredar sebelum dirilis setidaknya kehilangan 20 persen dari keuntungan potensialnya.

Lionsgate,  perusahaan yang mendistribusikan The Expendables 3 dan produsernya Avi Lerner  menolak mengkomentari kemungkinan gagalnya film itu di pasar karena pembajakan.

Hanya saja mereka mengakui sedang menggugat 10 pribadi yang tak disebut namanya dengan tuduhan telah  menyebarkan kopi digital film itu ke sejumlah situs pembajakan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER