Jakarta, CNN Indonesia -- Kisah manusia selalu menarik untuk difilmkan. Terutama, jika ia sosok kondang yang dikenal seluruh dunia. Banyak sutradara yang akhirnya tertarik melihat kehidupan tokoh-tokoh itu dan menjadikannya film biografi atau biopik.
Mulai sosok di pemerintahan, penggagas teknologi, superstar olahraga, sampai orang cacat pernah diangkat ke layar lebar. Berikut tujuh film biopik yang pernah menghiasi bioskop dunia.
The Elephant Man (1980)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang cacat biasanya tidak menarik untuk dijadikan tokoh utama. Namun ketidaksempurnaan John Merrick, pria asal London justru mencuri perhatian David Lynch hingga mengangkatnya ke layar lebar. Merrick diperankan John Hurt.
Merrick terlahir dengan kepala yang lebih besar dari normal. Sosoknya yang aneh membuatnya selalu jadi bulan-bulanan. Bahkan, ia mendapat uang dari menjadi Freak Show di sebuah sirkus. Ia diperlakukan tidak seperti manusia. Seorang dokter bernama Frederick Treves akhirnya menemukannya dan membawa Merrick ke rumah sakit untuk diperiksa.
Lynch menampilkan
The Elephant Man secara hitam putih, yang menguatkan kesan ironi dari filmnya.
The Social Network (2010)Fenomena Facebook yang berjaya hingga kini, berawal dari ide seorang mahasiswa ‘culun’. Adalah Mark Zuckerberg, mahasiswa Harvard yang merasa tak populer karena belum masuk salah satu klub elit di kampus itu.
Ia memang susah bersosialisasi. Zuckerberg lebih suka menyendiri dan berkutat dengan komputernya. Namun, ia sangat ingin merasa diterima. Zuckerberg lalu mencoba menciptakan Facemash, tempat di mana ia bebas memajang wanita cantik nan seksi dan orang-orang bisa mengeklik yang disuka. Situs itu kelak menjadi cikal bakal Facebook.
Zuckerberg sempat jadi cemoohan. Tapi salah satu anggota klub elit menyukai idenya dan berniat mendanainya. Zuckerberg dan Facebook-nya berkembang. Namun, hidupnya dipenuhi ambisi. Ia tak sungkan mendepak orang demi memenuhi keinginannya. Termasuk, salah satu teman baiknya saat menciptakan Facebook.
Kisah Zuckerberg terekam oleh sutradara David Fincher dalam film
The Social Network. Meski Facebook telah populer cukup lama, kehadiran film
The Social Network tetap menarik bagi mereka yang ingin tahu di balik situs berlatar warna biru itu. Akting Jesse Eisenberg sebagai Zuckerberg juga mencuri perhatian.
The Iron Lady (2011)Jika butuh panutan sosok pemimpin wanita, tengoklah Margaret Thatcher. Meski latar belakangnya bukan politik, ia mampu menjadi wanita pertama yang duduk di kursi Perdana Menteri Inggris. Ketegasan Thatcher membuatnya dijuluki Iron Lady alias Si Wanita Besi.
Gelar itu diberikan oleh sebuah harian di Rusia. Itu muncul saat Rusia mendengar kemampuan Thatcher berorasi di Kensington Town Hall.
Dari situlah sutradara Phyllida Lloyd mengambil judul untuk filmnya. Aktris senior Meryl Streep, yang aktingnya tak perlu diragukan lagi, memerankan Thatcher. Lloyd dan Streep menghadirkan bagaimana Thatcher menghadapi perekonomian Inggris yang tengah terpuruk saat dirinya baru dilantik. Berbagai masalah selama masa kepemimpinannya, termasuk saat memimpin Partai Konservatif tahun 1975.
Lincoln (2012)Steven Spielberg bukan hanya bisa menggarap film seru seperti Jurassic Park atau Saving Private Ryan. Sutradara kawakan Hollywood itu juga pernah membuat film drama epik tentang mantan Presiden AS, Lincoln.
Film yang dibintangi Daniel Day-Lewis itu mengisahkan upaya Presiden Abraham Lincoln meloloskan amandemen ketigabelas konsitusi AS. Ia memperjuangkan penghapusan perbudakan di negara itu. Namun, tidak semua anggota parlemen setuju dengan gagasan itu. Amandemen pun terus tertunda.
Konflik dan intrik di balik upaya pelolosan itulah yang dipotret Spielberg. Ia menyuguhkan sosok Lincoln yang cenderung pendiam namun keras, lewat kebulatan tekad mendekati anggota kongres agar amandemennya diloloskan. Bagi Lincoln, masalah perbudakan tidak bisa ditunda lagi.
Jobs (2013)Siapa tak kenal Steve Jobs. Ia dianggap salah satu pionir teknologi. Perusahaan yang didirikannya, Apple, kini ada di mana-mana. Ia dipakai hampir semua usia. Padahal, Jobs mulanya hanya seorang mahasiswa aneh. Ia tak berpakaian rapi, menghadiri kelas, dan ikut berpesta gila bersama teman-temannya. Jobs pun tak sempat lulus kuliah.
Meski sering apatis pada lingkungannya, ia sejatinya sosok cerdas dan berkemauan keras. Proyek Apple 1 yang dikerjakannya bersama Steve Wozniak menjadi buktinya. Itu pula yang mengawali perjalannya menciptakan inovasi demi inovasi teknologi. Semua cerita itu, terangkum dalam film Jobs garapan Joshua Michael Stern.
Karakter Steve Jobs sendiri dimainkan aktor tampan Ashton Kutcher. Penampilannya diubah sedemikian rupa sampai mirip dengan Jobs muda. Syuting juga tidak sembarangan. Salah satu lokasinya, adalah rumah masa kecil Jobs di California.
St Yves Laurent (2014)Ini film wajib bagi pencinta fesyen. Sebab, St Yves Laurent merupakan perancang busana legendaris. Berbagai produk mewah dan feminin muncul dari gagasan perancang asal Prancis itu. Dan film garapan sutradara Jalil Lespert itu memotret perjalanan sang masterpiece busana haute couture.
Pierre Niney, aktor asal Prancis mampu memerankan Yves Laurent dengan baik. Ia hadir dengan ketampanan dan kekagumannya terhadap detail busana wanita.
Film itu diawali dengan Yves Laurent yang masih ‘hijau’ di dunia fesyen. Namun, bakatnya menonjol. Di bawah ‘asuhan’ Christian Dior, kemampuan Yves Laurent semakin terasah matang. Ia akhirnya meneruskan jejak desainer kondang itu. Film
St Yves Laurent juga dibumbui konflik dan intrik pribadi yang menarik.
Messi (2014)Mengapa Lionel Messi bertubuh pendek? Bagaimana pemuda asal Rosario itu bisa berkarier di dunia sepakbola dan akhirnya menjadi bintang andalan Barcelona? Semua pertanyaan itu terjawab dalam film dokumenter Messi yang disutradarai Alex de la Iglesia. Marc Balaguer didapuk memerankan Messi.
Pertama kali, film itu diputar di Rio de Janeiro pada awal Juli lalu. Pada Venice Film Festival yang terselenggara 27 Agustus hingga 6 September,
Messi juga diputar. Belum jelas apakah film itu akan masuk ke Indonesia.