Jakarta, CNN Indonesia -- Aktor dan sutradara ternama Hollywood, George Clooney, akan kembali meramaikan layar lebar lewat film terbarunya:
Hack Attack. Film itu mengangkat tema skandal penyadapan telepon di Inggris. Clooney membuatnya berdasarkan adaptasi dari novel berjudul sama karya Nick Davies.
Novel yang merupakan hasil investigasi jurnalis
The Guardian itu mengungkap praktek penyadapan oleh sebuah koran nasional,
News of The World. Mereka menyadap politisi, selebriti, bahkan keluarga Kerajaan Inggris demi mendapatkan informasi yang sifatnya rahasia.
Kasus penyadapan itu sampai menyeret pemilik media, Rupert Murdoch dan memaksanya menutup harian yang telah berdiri sejak 1843 itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan resminya, Clooney mengatakan seluruh kontroversi, seperti penipuan, korupsi, serta pemerasan yang melibatkan pemerintah dan media terbesar di Inggris akan ada di film terbaru garapannya. “Fakta bahwa semua itu benar adanya adalah bagian terbaik dari film ini,” kata Clooney seperti dikutip
Reuters.
Dalam produksi
Hack Attack, Clooney akan bekerja sama dengan Grant Heslov. Pada 2012, Clooney bersama Heslov berhasil menyabet Oscar lewat film
Argo. Awal 2014, mereka kembali memukau industri film lewat
The Monuments Man, sebuah film bertema pencurian benda seni di masa Perang Dunia II.
Hack Attack menjadi ajang pembuktian kehebatan duo sutradara yang memiliki studio sendiri bernama Smokehouse Pictures. Proses pengambilan gambar rencananya dimulai tahun depan.
Presiden rumah produksi Columbia Pictures, Michael De Luca yakin Clooney akan berani mengungkap seluruh sisi gelap dalam bisnis jurnalisme. “Sebagai anak seorang wartawan, George Clooney memiliki kepentingan terhadap dunia jurnalisme,” kata De Luca. Seperti diketahui, Clooney merupakan anak dari Nick Clooney, seorang wartawan dan pembaca berita di televisi nasional Amerika.