FESTIVAL FILM DOKUMENTER

Film Dokumenter Pun Dirasuki Tema Politik

CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2014 14:54 WIB
Festival Film Dokumenter dan Eksperimental Internasional di kembali digelar di Jakarta, 11 hingga 21 September 2014. Kali ini, festival mengusung tema ‘Electoral Risk’.
Pembukaan Festival Film Dokumenter dan Eksperimental Internasional di Goethe Institute, Jakarta, Kamis (11/9)
Jakarta, CNN Indonesia -- Festival Film Dokumenter dan Eksperimental Internasional kembali digelar di Jakarta. Dibuka di Goethe Institute, festival itu bisa dinikmati mulai 11 hingga 21 September 2014. Kali ini, festival yang sudah diadakan untuk kedua kalinya itu mengusung tema ‘Electoral Risk’.

Hafiz Rancajale, Direktur Artistik mengatakan, alasannya mengambil tema berbau politik adalah karena tahun 2014 bertepatan dengan hajatan politik besar di Indonesia. Hafiz menuturkan, pihaknya mencoba membaca gejala politik secara lebih dalam.

“Sinema adalah bagian dari perkembangan politik dunia,” katanya saat malam pembukaan di Goethe Institute Jakarta, Kamis (11/9). Menurutnya, sinema berpengaruh terhadap pilihan politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski temanya terkesan serius, Hafiz mengatakan, pengunjung tak perlu khawatir dengan membayangkan seluruh film dan acara akan berbau politik. “Karena ini sifatnya eksperimental dan memainkan imajinasi penonton di wilayah estetika,” tutur pria berkacamata itu.

Hal senada juga dijelaskan oleh Yuki Aditya, Direktur Festival. Katanya, acara dalam penyelenggaraan festival tahun ini lebih beragam. Yang utama, ada 29 film terbaik dari 29 negara, termasuk empat film dari Indonesia yang bersaing di kategori kompetisi internasional.

Jumlah film yang mendaftar untuk kompetisi ini awalnya mencapai 320 buah. Terdapat lima kurator yang kemudian bertugas memilih. Proses seleksinya, kata Yuki, berlangsung selama dua bulan.

Selain kompetisi, ada juga International Special Screening dan Curatorial Program yang akan menayangkan film-film dokumenter terbaik dari seluruh dunia. Misalnya film karya Alexander Kluger, sineas asal Jerman berjudul News from Ideological Antiquity: Marx-Eisenstein-Das Kapital.

Tak tanggung-tanggung film tentang Marxisme itu berdurasi total sembilan jam dan akan ditayangkan selama 2 hari.

Sedangkan Curatorial Program akan menayangkan film bertema gerakan sipil di Amerika Selatan dan Asia Selatan.

Tak hanya itu, akan ada pula pameran arsip sejarah dunia sinema Asia. Pameran dengan judul ‘Jajahan Gambar Bergerak: Lumiere’ itu memetakan awal mula persebaran sinema di Asia yang masuk lewat jalan kolonialisme.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER