Jakarta, CNN Indonesia -- Bekalangan film dengan durasi panjang menjadi tren di dunia perfilman, mulai dari versi
extended, remake, hingga
director’s cut. Lantas apa beda dari ketiganya?
Ketiga versi film berdurasi panjang ini mulai lumrah di dunia perfilman. Beberapa menilai hal itu ide buruk. Namun ada juga yang berpendapat versi lebih panjang akan meningkatkan mutu film.
Director's cut
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah film
director's cut adalah versi film yang secara khusus memang seperti yang diinginkan oleh sutradara. Kata 'cut' sendiri merujuk suatu proses penyuntingan atau pemotongan adegan yang biasa dilakukan dalam pembuatan film.
Pemotongan adegan biasanya dilakukan dalam dua tahap. Pertama, dilakukan oleh sutradara kemudian ada
final cut yang ditujukan untuk dirilis bagi publik. Durasi film
director's cut umumnya lebih panjang dari film utama.
Film final yang tayang di bioskop harus mengalami banyak pemotongan adegan agar durasi tidak terlalu lama sehingga bisa tayang selama beberapa kali dalam satu hari. Pemotongan adegan ini seringkali tidak sesuai dengan keinginan sutradara, maka kemudian setelah film tayang di layar lebar dibuatlah versi
director's cut yang sesuai dengan keinginan sutradara.
Pada dasarnya film
director's cut memang tidak untuk ditayangkan bagi publik, karena sebagian besar sutradara tidak memiliki hak istimewa untuk memotong adegan di akhir proses produksi film.
Studio film atau rumah produksi yang berinvestasi pada proses produksi sebuah film biasanya memiliki wewenang penuh untuk menentukan adegan-adegan mana yang layak tayang agar film tersebut sukses di pasaran.
Extended versionFilm
extended hampir mirip dengan
director's cut. Berbeda dengan
director's cut yang benar-benar merupakan versi yang sesuai dengan keinginan sutradara, film
extended merupakan versi yang secara khusus dibuat lebih panjang dari film yang dirilis di bioskop.
Salah satu contoh film
extended yang laku keras di pasar adalah trilogi
The Lord of The Rings. Sang sutradara, Peter Jackson, menganggap film yang tayang di bioskop adalah versi final dari
director's cut.Karena sukses merajai panggung layar lebar, trilogi tersebut lantas dirilis kembali dalam format
extended. Alasannya, Peter Jackson ingin semua fans
The Lord Of The Rings bisa melihat dan menikmati hampir seluruh adegan syuting yang dilakukan.
Dengan melihat adegan yang lengkap para fans dapat lebih menyelami dunia kreasi J.R.R. Tolkien, yang awalnya dipotong karena alasan durasi. Musik baru dan efek baru juga ditambahkan ke versi
extended ini.
RemakeIstilah 'remake' umumnya digunakan untuk film yang menggunakan film yang sudah rilis terlebih dahulu sebagai sumber utama. Film dibuat di waktu yang berbeda namun berdasarkan sumber yang sama.
Misalnya film Ocean's Eleven yang merupakan film
remake dari Ocean's 11 yang dirilis pertama kali tahun 1960 dengan dibintangi Frank Sinatra. Film legendaris aktor Michael Keaton, Batman (1989) juga merupakan
remake dari film berjudul sama yang dirilis 1966.
Film
remake tidak melulu harus sama persis dengan film terdahulu. Ada juga film
remake yang mengalami beberapa perubahan karakter, plot dan tema cerita. Misalnya film The Italian Job (1969) yang dibuat ulang pada tahun 2003. Juga film yang dibintangi Al Pacino, Scarface (1983).
Di versi awal yang dibuat tahun 1932 kisah yang diangkat adalah mengenai perdagangan alkohol ilegal sementara di versi yang lebih baru berkisah tentang penyelundupan kokain.
Beberapa film
remake box office lainnya antara lain Godzilla (2014) merupakan
remake dari film Gojira (1954), Friday The 13th (2009) merupakan
remake dari Friday The 13th (1980), dan The Mummy (1999)
remake dari The Mummy (1932).