FILM FIKSI PETUALANGAN

Di Balik Laris Manis Film Petualangan Remaja

CNN Indonesia
Jumat, 19 Sep 2014 13:02 WIB
Industri perfilman sedang diramaikan film-film petualangan remaja. Itu seakan jadi magnet. Menurut psikolog, remaja memang usia bereksplorasi.
The Maze Runner, salah satu film petualangan remaja.
Jakarta, CNN Indonesia -- Industri perfilman sedang diramaikan film-film petualangan remaja. Setelah The Hunger Games, makin banyak film serupa. Sebut saja City of Bones, Divergent, sampai The Maze Runner.

Masing-masing film menampilkan fiksi fantasi yang seru. Tokoh-tokohnya ditempatkan dalam tempat fiktif dan dibekap dengan teror mencekam. Itu dikenal dengan istilah distopia.

Rupanya, itu digandrungi para remaja. Sekuel The Hunger Games sukses menjadi film terlaris tahun 2013. Divergent juga merajai box office. Diprediksi, The Maze Runner akan mengekor kesuksesan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut psikolog Ratih Ibrahim, itu tak lepas dari sajian menarik yang dijanjikan film fiksi fantasi. Dihubungi CNN Indonesia, Jumat (19/9) Ratih mengatakan, saat ini teknologi sangat membantu.

“Film-film yang disajikan dengan kualitas yang menarik, ditambah pemainnya cantik dan tampan, tentu saja akan menarik minat para remaja,” ujar Ratih menjelaskan.

Apalagi, remaja identik dengan masa-masa asyik untuk mengeksplorasi berbagai hal. Bagi produser dan sutradara, itu peluang. Fim-film petualangan pun diciptakan untuk memikat mereka.

Pada dasarnya, diterangkan Ratih, remaja memang berada pada usia bereksplorasi. Itu upaya mereka membentuk diri sendiri. Di usia itu, remaja cenderung ingin menantang berbagai hal di sekitarnya. Film-film dengan imajinasi dan memacu adrenalin pun sangat menggiurkan bagi mereka.

“Remaja itu sedang mengalami usia gelisah, usia mencari jati diri. Dengan film-film seperti ini, semua indera pada remaja akan distimulasi dan mengolah daya imajinasi serta realita mereka,” kata Ratih.

Namun sebenarnya, menurut Ratih, film-film fiksi fantasi dan petualangan tidak hanya menarik bagi remaja. Orang-orang dewasa pun menyukainya. “Semua orang suka berimajinasi,” ujarnya lagi.

Ratih menambahkan, tidak hanya film petualangan yang menarik bagi remaja. Jika kualitas film itu baik, tidak perlu kisah seperti The Hunger Games atau The Maze Runner untuk memikat mereka.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER