Sheila on 7 membuktikan diri sebagai band papan atas Indonesia. Selama 18 tahun berkarya dan cukup lama tak tampil di depan penggemarnya, Jumat (19/9) malam, band asal Yogyakarta itu sukses menyulap Istora Senayan menjadi rumah paduan suara massal.
Membawakan sekitar 17 lagu, Sheila on 7 tampil maksimal di "Konser Musik /rif & Sheila on 7" gelaran MDG Production. Kerinduan penggemar menyaksikan penampilan Duta cs, tuntas sudah. Mereka memadati Istora Senayan sejak pintu dibuka pukul enam sore.
Kursi VIP penuh. Penonton tak pandang usia. Tua, muda, sampai anak-anak menanti penampilan Sheila on 7. Beberapa lebih suka berjingkrak di kelas festival. Kursi tribune pun tak kalah seru.
Gemuruh suara penonton bergema, bahkan sejak Sheila on 7 belum naik ke atas panggung. Penonton seakan sudah tak sabar berdendang dan bernostalgia lewat lagu mereka.
Duta cs akhirnya tampil sekitar pukul 21.30. Diiringi paduan membahana musik orkestra, mereka naik ke atas panggung. Penampilan dibuka dengan Pejantan Tangguh dan Sahabat Sejati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagu sepanjang masa, Kita dari album Self Titled (1999) menjadi sajian yang membawa Sheila gank--sebutan untuk penggemar Sheila--kembali mengenang masa-masa remaja.
"Terima kasih untuk semua yang sudah mendukung kami selama 18 tahun," kata Duta sang vokalis, disusul lagu Pemuja Rahasia.
Selanjutnya, ia memanjakan penonton dengan lantunan keyboard sembari menyanyikan Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki. Sepanjang lagu, penonton tak kunjung henti bernyanyi Duta.
Tak lama, Sheila on 7 memainkan Itu Aku. Kali ini, band yang terbentuk tahun 1996 itu tampil lebih garang berkat kolaborasi dengan Sandy Sondoro. Tak ayal, lagu tersebut berubah menjadi lebih rock.
Malam semakin larut, namun penampilan Sheila on 7 terus berlanjut. Dengan stamina maksimal, Duta cs menyanyikan Hari Bersamanya, Saat Aku Lanjut Usia, J.A.P,Terimakasih Bijaksana, Temani Aku, dan Yang Terlewatkan. Semua dibawakan dengan sempurna.
Penonton, baik pria maupun wanita bernyanyi sekuat tenaga. Mereka menyatu sepanjang konser. Semburat warna-warni cahaya lampu membuat penampilan Sheila on 7 makin dramatis.
Setelah lagu-lagu lama, single untuk album terbaru Sheila on 7 yang rencananya akan rilis Desember nanti, dibawakan. Dengan sabar Duta mengajari penonton yang tidak akrab dengan lagu barunya.
Tiba-tiba, ia menyegarkan suasana dengan mengaransemen lagu Sakit Gigi milik Meggy Z. Setelah selingan itu, terdengar Bila Kau Tak Disampingku, Waktu Yang Tepat Untuk Berpisah, dan Sephia.
Tidak ada kata lain selain menakjubkan. Ribuan penonton seakan tak kenal lelah, terus bernyanyi dan berjingkrak sepanjang konser. Padahal, sudah lebih dari satu jam Sheila on 7 tampil.
Mereka kemudian menaikkan tensi malam itu dengan lagu yang menjadi soundtrack film 30 Hari Mencari Cinta: Melompat Lebih Tinggi. Penonton di baris depan maupun di sisi panggung sontak berlompatan mengikuti irama.
Tak berhenti di situ, Eross Chandra, gitaris Sheila on 7 mengajak penonton bernyanyi bersama di lagu berikutnya. Ia memberikan kesempatan kepada Duta untuk istirahat. “Sekarang kita gantian nyanyi untuk Duta,” katanya. Sesaat kemudian, intro lagu legendaris Dan, dimainkan. Tanpa komando, seluruh penonton bersenandung bait demi bait.
Di akhir acara, Sheila on 7 mempersembahkan Kisah Klasik Untuk Masa Depan. Lagu itu seakan menjadi sajian tepat sebagai hidangan penutup di konser nostalgia yang membius malam itu.