Menimbang Kemunculan Film Black Widow

Jakarta, CNN Indonesia -- Natasha Romanoff alias Black Widow menjadi salah satu karakter penting dalam cerita-cerita Marvel. Ia ikut berperang bersama karakter lain di The Avengers, juga menjadi orang kepercayaan Steve Rogers dalam Captain America: The Winter Soldier.

Di film selanjutnya, Avengers: Age of Ultron yang akan tayang tahun depan, Black Widow masih jadi salah satu tokoh utama. Ia yang membantu pahlawan super lain membendung ancaman robot. Pemerannya pun masih sama seperti sebelumnya, Scarlett Johansson.

Setelah serangkaian peran itu, Black Widow dianggap layak punya film sendiri. Itu yang tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar karakter Marvel. Perusahaan komik pencipta banyak pahlawan super itu didorong menyegerakan film khusus Black Widow.

Dalam sebuah wawancara dengan IGN, Johansson pernah menuturkan, itu pun menjadi hal yang ia diskusikan dengan serius bersama Marvel. Wacana memang sudah muncul sejak Captain America: The Winter Soldier hendak rilis, awal tahun lalu.

“Itu sesuatu yang kubicarakan dengan Marvel sepanjang waktu,” katanya. “Yang pasti, Marvel mendengar. Bekerja dengan mereka selama bertahun-tahun membuatku mengerti bagaimana mereka merespons permintaan penggemar,” ujar Johansson melanjutkan.

Yang jelas, di tengah genre film tentang pahlawan super yang terus berpijar, Johansson ingin ada karakter wanita. “Kupikir, sangat menarik menjadi bagian dari film waralaba atau film sendiri tentang pahlawan super wanita. Mereka harus terlihat seksi dan punya cerita mendalam,” ucapnya.

Penggemar memang ingin Black Widow tak sekadar menjadi karakter pembantu dalam film-film lain. Diharapkan, sosok yang ahli soal mata-mata itu diterangkan jelas latar belakang dan sejarahnya.

Bukan hanya penggemar, para pahlawan super sendiri ingin Black Widow difilmkan. Pemeran Iron Man, Robert Downey Jr misalnya. Saat ditanya apakah Black Widow layak mendapat porsi film sendiri, ia berkilah, “Bukankah Scarlett pantas untuk dapat istirahat sebentar?”

Kala itu, Johansson memang tengah hamil anak pertama. Namun setelah ia melahirkan dan kembali ke layar lebar dengan Lucy, juga Avengers: Age of Ultron, Downey merasa film Black Widow masuk akal. “Sepertinya apapun yang dilakukan Scarlett, orang-orang ingin melihatnya,” ujarnya.

Yang menjadi masalah, Downey melanjutkan, adalah terlalu banyak karakter menarik dalam Marvel yang layak diberi porsi pemeran utama di filmnya sendiri.

“Lucunya, semua berhak atas peran di waralaba ini. Aku juga mendengar akan ada film tentang Hawkeye dan Hulk, karena dia karakter yang sangat kuat,” tutur Downey lagi, mengutip MTV.

Lantas, bagaimana tanggapan Marvel? Kevin Feige, Presiden Produksi Marvel mengatakan, film Black Widow akan menjadi gagasan yang sangat bagus. Seperti dilaporkan laman Screen Rant, pihaknya bahkan sudah punya beberapa ide dan gambaran kasar soal alur cerita filmnya.

“Seperti yang dikatakan Scarlett, akan ada elemen besar yang mengungkap latar belakang Black Widow sehingga masuk ke dunia Marvel,” ia menuturkan. “Pertanyaannya,” lanjut Feige, “Kapan kita akan membuatnya melepas ‘pakaian’ Black Widow dan melakukan hal pribadi?”

“Seperti yang semua lihat selama ini, dia benar-benar memegang peranan penting di begitu banyak pembangunan karakter dan adegan,” kata Feige lagi, menambahkan.

Hingga saat ini, belum jelas apakah Marvel benar-benar sudah memastikan akan menggarap film Black Widow sendiri. Yang jelas, baru saja perusahaan komik itu baru saja mengumumkan bahwa Wade Wilson alias Deadpool akan punya film sendiri, 12 Februari 2016.

Deadpool bukan karakter yang kondang dan khas. Ia dikenal sebagai ‘tentara bermulut besar’. Deadpool merupakan tentara bayaran bertubuh besar yang cerewet soal kata-kata sarkas. Ia amat kekar dan kuat, bahkan bisa dengan mudah mengancurkan dinding.

Secara tak disadari, Deadpool pernah muncul dalam film X-Men Origins: Wolverine, tahun 2009 lalu. Karakternya dimainkan secara kombinasi oleh Ryan Renolds dan Scott Adkins.