Jakarta, CNN Indonesia -- Idris Elba, aktor dari
The Wire dan Luther menyatakan dirinya akan ikut memerangi virus mematikan Ebola yang kini menjangkiti Afrika Barat. Ia menyatakan pada Senin lalu di New York City.
Orang tua Elba berasal dari Sierra Leone. Elba berpartisipasi dalam rapat untuk mendesak pemimpin dunia melakukan sesuatu untuk memerangi Ebola dan menginvestasikan pencegahan jangka panjang serta strategi perawatan.
Ia juga menulis surat elektronik kepada enam juta anggota global dari The ONE Campaign – organisasi advokasi yang didirikan oleh Bono dari U2 – dan meminta masyarakat menandatangani petisi yang isinya mendesak para pemimpin meningkatkan perhatiannya akan virus Ebola. Sejauh ini, petisi ini telah berhasil mengumpulkan 80 ribu tanda tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Bila Anda peduli pada dunia, maka Anda sebaiknya juga peduli pada Ebola. Ini persoalan kemanusiaan, bukan hanya masalah regional,” katanya.
Elba dibesarkan di New York. Ia mengatakan tidak pernah ke Sierra Leone tetapi punya banyak keluarga di sana. “Saya ingin berhati-hati agar nantinya tidak malah menjadikan masalah ini sensansional. Namun saya ingin menggunakan popularitas saya untuk memberikan sebuah pesan,” katanya.
Ia mengatakan rencananya masih dalam tahap yang sangat awal. Ia mengaku sebenarnya tidak terlalu yakin bagaimana posisinya dalam usaha dunia memerangi virus yang telah membunuh lebih dari 2.600 orang di Afrika Barat, termasuk di Sierra Leone, Liberia, Nigeria dan Guinea.
Sebuah laporan terbaru dari
England Journal of Medicine mengestimasi angka kematian karena virus ini di atas 70 persen. Sampai dengan November, jumlah orang yang terinfeksi bisa mencapai 20 ribu orang. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika, tanpa intervensi yang tepat kasus ini bisa saja mencapai 1,4 juta kasus pada akhir Januari tahun depan.
Salah satu rencana Elba yaitu ia akan mengajak orang-orang pengguna telepon seluler di Afrika Barat untuk mengirim pesan singkat kepada teman-temannya terkait informasi akan pencegahan Ebola.
Elba mengatakan lebih dari 70 persen orang di Sierra Leone punya telepon seluler sehingga rencana ini bisa efektif. Ia juga mengatakan sangat prihatin akan apa yang akan terjadi apabila begitu banyak perempuan, pengasuh, serta kaum muda terserang Ebola.