Emma Watson, Duta dengan Sentuhan Ajaib

CNN Indonesia
Senin, 29 Sep 2014 17:24 WIB
Emma Watson mempromosikan kampanye HeForShe yang menegatakan bahwa diskriminasi gender merugikan baik pria maupun perempuan.
Para aktor pendukung gerakan HeForShe. (Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sama seperti bekas artis cilik lainnya, Emma Watson juga mengalami perhatian yang berlebihan dari publik, termasuk adanya ancaman untuk mempublikasikan foto pribadinya secara daring. Namun, tidak seperti bekas artis cilik kebanyakan, Watson memiliki semangat pertahanan yang patut ditiru.

Bekas artis cilik seperti Justin Bieber, Miley Cyrus, serta Lindsay Lohan kerap mengundang perhatian masyarakat karena perilaku mereka. Kasus tersebut misalnya mengendara di bawah pengaruh alkohol atau cara berpakaian yang dianggap tidak wajar. Para bekas artis cilik ini seperti komoditas eksotis yang dijual dalam dunia hiburan. Berita-berita negatif tentang mereka begitu cepat terjual.

Namun, tidak begitu dengan Watson. Aktris Inggris berusia 24 tahun ini masih dikenal sebagai perempuan nyaris sempurna sepanjang dekade. Dengan digunakannya kata sempurna, itu bukan berarti hanya soal fisik, tetapi juga rekam jejaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekan lalu, Watson sempat diancam foto intimnya akan disebarkan oleh peretas. Ancaman itu datang setelah Watson berbicara mengenai feminisme sebagai duta Persatuan Bangsa-Bangsa.  Watson mempromosikan kampanye HeForShe yang menegatakan bahwa diskriminasi gender merugikan baik pria maupun perempuan.

Sehari setelah kampanye tersebut, seseorang membuat situs yang memasukkan ancaman-ancaman seksual kepada Watson. Namun, Watson bergeming meski dihadang berbagai ancaman tersebut. Ia membuktikan bahwa bekas artis cilik tidak selalu identik dengan perilaku negatif ketika dewasa.

"Saya benci anggapan umum yang mendiskreditkan bekas artis cilik. Banyak bekas artis cilik yang memberi contoh yang baik, misalnya Natalie Portman, Joseph Gordon-Levitt, Jodie Foster, Drew Barrymore, "kata aktor kawakan Jamie Bell.

Tumbuh besar dengan Daniel Radcliffe dan Rupert Grint di film Harry Potter membuat Emma menganggap mereka seperti saudara kandungnya sendiri. Mereka juga saling mendukung meski tidak lagi terlibat dalam film yang sama. Watson dipilih memerankan Hermione ketika usianya sembilan tahun. Ia dipilih karena penampilannya yang unik daripada alasan potensi Hollywood dalam dirinya.

Watson sebenarnya adalah perempuan tomboy yang percaya diri. Ia mengatakan sangat ingin memotong rambutnya menjadi sangat pendek. Saat pengerjaan Harry Potter, Watson mengatakan telah memosisikan dirinya sebagai Hermione dan telah membaca semua buku JK Rowling.

Ia lahir di Paris pada 1990. Kedua orangtuanya, Jacqueline Luesby dan Chris Watson adalah pengacara. Namun, ia kemudian pindah ke Oxfordshire dengan ibu dan saudara laki-lakinya, Alex, pada saat usianya masih lima tahun karena perceraian kedua orangtuanya. Kedua orangtuanya masing-masing menikah lagi dan membangun keluarga baru.

Watson dikenal sebagai pelajar berprestasi. Ia mendapatkan banyak nilai A dan sering kali terlihat belajar di lokasi pengambilan gambar. Setelah serial Harry Potter selesai, ia memilih melanjutkan pendidikannya di Brown, perguruan tinggi American Ivy League. Ia akan segera lulus dari Brown dengan gelar ilmu bahasa Inggris pada musim semi ini.

Perhatian para penggemar dan ulasan media juga berefek pada kehidupan asmara Watson. Ia merasa bertanggungjawab terhadap kehidupan privasi pasangannya. "Bila saya mengencani orang yang tidak terkenal, rasanya tidak adil jika semua kehidupan pribadi mereka tersebar karena saya. Saya harap saya bisa melindungi mereka," katanya.

Selama setahun belajar di Oxford, ia diam-diam mengencani beberapa pria yang juga merupakan pelajar. Mereka berkencan ke sebuah festival pada 2012. "Suasananya sangat ramai dan saya kira tidak akan ada yang bisa mendapatkan foto saya, tetapi ternyata mereka mendapatkannya," katanya.

Awal tahun ini, ia tampil di publik dengan pacar barunya, Matt Janney,  pelajar Oxford dan pemain rugbi. Selain kehidupan pribadinya yang khas remaja, Watson juga terlibat dalam misi kemanusiaan di Bangladesh dan Zambia. Tidak menutup kemungkinan, ia juga bisa memiliki karier politik internasional p nantinya.

Didukung Para Pria

Ajakan Watson kepada para pria agar bergabung memperjuangkan kesetaraan gender untuk perempuan telah memicu banyak dukungan dari seluruh dunia, termasuk teman sesama artis dan politisi.

Setidaknya lebih dari 70.000 laki-laki telah menandatangani petisi online di situs kampanye HeForShe tersebut. Targetnya adalah memobilisasi satu miliar laki-laki dalam 12 bulan. "Saya harap kita semua bisa mengubah kebijakan serta mentalitas yang ada saat ini, " kata Watson dalam akun Twitter-nya.

Penyelenggara memuji pidato Watson karena telah memberikan dampak yang sangat luar biasa sehingga banyak pria yang mau menandatangani petisi ini. Tak kurang dari aktor Russel Crowe, Tom Hiddlestone, Logan Lehman dan penyanyi Harry Styles menyuarakan dukungan mereka lewat akun instagram mereka. Masing-masing mereka berfoto dengan kertas bertulis #HeForShe sebagai dukungan untuk Watson.

Watson ditunjuk sebagai duta PBB sejak Juli lalu. Ia menerima banyak pujian karena pidatonya bahwa feminisme bermanfaat baik bagi laki-laki maupun perempuan. Ia mengatakan awalnya memutuskan menjadi feminis karena dianggap terlalu bossy karena ingin menjadi sutradara dalam sebuah drama pada usia 8 tahun. "Namun, berdasarkan hasil riset saya, saya menemukan bahwa feminisme ternyata bukanlah kata yang bisa diterima masyarakat," katanya.

"Saya ditunjuk enam bulan lalu, dan semakin sering saya bicara soal feminisme, semakin saya sadar bahwa feminisme diidentikkan dengan membenci pria. Saya tahu ini harus dihentikan."

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER