Film Pembantaian PKI Diputar Lagi di Festival Internasional

CNN Indonesia
Senin, 06 Okt 2014 16:30 WIB
Setelah memenangkan hati juri di Venice Film Festival, film The Look of Silence kembali bertualang. Kali ini di Busan International Film Festival.
Ilustrasi film (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah memenangkan hati juri di Venice Film Festival, film The Look of Silence kembali bertualang. Kali ini, garapan Joshua Oppenheimer itu unjuk gigi di Busan International Film Festival (BIFF).

Berdasarkan situs resmi BIFF, The Look of Silence akan diputar sebanyak tiga kali. Masing-masing di teater yang berbeda.

Pemutaran perdananya berlangsung di hari ketiga BIFF, 4 Oktober 2014, pukul 13.00. Setelah itu, The Look of Silence kembali diputar pada 6 Oktober 2014, pukul 14.30. Selanjutnya, film dokumenter itu diputar lagi pada 8 Oktober 2014, pukul 11.00.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu hal yang menarik, The Look of Silence dilabeli sebagai film yang tak boleh ditonton anak usia 15 tahun ke bawah.

Film itu memang mengisahkan pembantaian 1965 di Indonesia. Namun, Oppenheimer mengambil sudut pandang yang berbeda dari biasanya. Ia menyorot pembantaian itu dari sisi korban.

Kamera berbicara lewat sosok Adi Rukun, yang saudaranya meninggal dalam pembantaian hanya karena dicap Partai Komunis Indonesia (PKI). Tahun itu, pemerintah menuding PKI sebagai dalang atas pembunuhan tujuh jenderal dan perencana kudeta negara. PKI pun dianggap bahaya laten.

Dogma itu terus bergulir tahun demi tahun. Indoktrinasi dilakukan lewat sekolah-sekolah, bahkan film yang wajib diputar setiap 30 September di televisi.

Itu membuat Adi dan keluarganya hanya bisa diam. Mereka terjebak dalam kesenyapan, tanpa berani berontak dan menuntut tanggung jawab atas pembunuhan salah satu orang kesayangannya.

Oppenheimer lah yang kemudian membuka mata dan telinga Adi, yang selama ini hidup tenang sebagai ahli kaca mata di desa. Ia akhirnya berani mendatangi pembunuh saudaranya.

The Look of Silence, atau Senyap dalam Bahasa Indonesia, merupakan film kedua Oppenheimer tentang pembantaian 1965 di Indonesia. Film sebelumnya berjudul The Act of Killing, alias Jagal.

The Act of Killing juga pernah senasib dengan The Look of Silence. Ia membetot perhatian dunia dengan hadir dari festival ke festival, menguak luka lama yang tak pernah sembuh di Indonesia.

Film pertama Oppenheimer bahkan mendapat tempat di Academy Awards tahun ini. Sayang, ia dikalahkan 20 Feet from Stardom dan tak berhasil membawa pulang Piala Oscar.

Entah bagaimana lagi reaksi publik setelah The Look of Silence nanti diputar di BIFF.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER