PREMIER I AM ALI

Muhammad Ali Belum Menyerah Pada Parkinson

CNN Indonesia
Senin, 13 Okt 2014 08:09 WIB
Petinju legendaris itu sudah tak lagi mampu bicara akibat serangan penyakit Parkinsons. Bahkan tak juga bisa bergerak keluar dari rumahnya di Arizona.
Muhammad Ali. (Gettyimages via Thinkstock/ Spencer Platt)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat masih berkarir sebagai petinju Muhammad Ali (72) dikenal dengan julukan Louisville Lip berkat gaya bicaranya yang tajam untuk merontokan mental lawan.

Namun kabarnya kini petinju legendaris itu sudah tak lagi mampu bicara akibat serangan penyakit Parkinsons. Hal itu disampaikan Rahman Ali (71),  saudara sang petinju saat pemutaran perdana film I Am Ali.

Bukan hanya tak bisa bicara, Ali juga sudah tidak bisa kemana-mana dan hanya tinggal di rumah saja di Arizona bersama istrinya Lonnie.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski memberikan dukungan saat film dokumenter itu dibuat, Ali tak bisa ikut serta dalam pembuatan film itu. “Saya sebenarnya tak bisa bicara atas nama kakak saya, karena dia sedang sakit,” kata Rahman Ali seperti dikutip dari Telegraph. "Dia tak bisa bicara dengan baik. Tapi dia bangga kami bisa hadir disini untuknya. Dia sudah memberikan dukungannya pada film ini.”

Menjadi tiga kali juara tinju kelas berat sedunia, Muhammad Ali hampir tak terkalahkan di masa jayanya. Namun dia ternyata dikalahkan oleh kondisi degeneratif otak.  

Parkinson penyakit khas petinju

Parkinson disebut paling tinggi tingkat kejadiannya pada pada petinju karena pukulan berulang yang mungkin mereka terima sepanjang karirnya.

Ali sendiri yang dikenal sebagai aktivis hak sipil masih terlihat di muka publik hingga beberapa waktu lalu. Meski saat itu gejala-gejala penyakit ini sudah tampak.  Dia sempat mengejutkan publik saat hadir sebagai pembawa bendera olahraga pada upacara pembukaan Olimpiade 2012 di London, Inggris. Meski banyak penggemarnya yang senang dengan kehadirannya, namun mereka terkejut oleh perubahan penampilan Ali akibat penyakit ini.  

Tujuh bulan sebelumnya, Ali juga masih terlihat ambil bagian dalam perayaan ulang tahunnya yang ke 70 tahun.

Muhammad Ali terlahir dengan nama Cassius Clay di Louisville, Kentucky, Januari 1942. Dia mengubah namanya saat berpindah ke Islam tahun 1964 dan menyebut Clay adalah nama budaknya.  

Ali dikenal dengan kebiasannya bicara tajam di atas ring atau sebelum pertandingan yang sering bikin ciut lawannya. Salah satu ungkapan terkenalnya adalah “tebang seperti kupu-kupu dan menyengat seperti lebah.”  Hingga kini Ali masih disebut sebagai petinju besar sepanjang zaman.

Sangat menderita tapi belum kalah.

Film I Am Ali menggunakan jurnal audio sang juara karismatik untuk memberikan potret intim tentang perjalanan hidupnya dan fokus akan kehidupan keluarganya. Dalam film itu, rekan sesama petinjunya Mike Tyson dan George Foreman, yang sama-sama pernah satu ring dengan Ali juga memberi komentar sebagaimana anak-anak dan anggota keluarga Ali lainnya.

"Ayah belum menonton film ini, tapi saya pribadi sangat senang bisa ikut menontonnya," kata Maryum (46), anak Ali yang hadir saat pemutaran perdana. "Dia akan sangat menyukainya. Saya tahu itu, dia akan menangis, tertawa, dia akan sangat bangga."

Clare Lewins, sutradara film mengatakan anak Ali yang lain, Hana (38), berencana memperlihatkan film ini pada Ali akhir bulan ini.  Anak ketiga Ali, Laila, saat ini adalah juga juara tinju kelas menengah yang tak terkalahkan.

Para anggota keluarga khawatir, penderitaan Ali  sebenarnya sudah semakin tak tertahankan. Pada Januari lalu, Ali Jr. anak sang atlit tinju, mengatakan tak ada lagi kesempatan ayahnya bisa bertahan tahun depan.

"Saya hanya ingin, berharap dan berdoa pada Tuhan semoga penyakit ini membawa ayahku lebih cepat, daripada membuatnya menderita seperti ini," kata Ali Jr.  Namun semua anggota keluarga, termasuk anak-anak perempuan Ali menolak menyebut sang petinju sudah menjelang akhir usianya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER