PEKAN KOMPONIS INDONESIA

Sajian Keroncong yang Tak Lazim

CNN Indonesia
Jumat, 24 Okt 2014 11:12 WIB
Petikan dawai dari dua jenis ukulele bernada cak dan cuk adalah esensi dari keroncong. Namun prasyarat tersebut tidak berlaku di Pekan Komponis Indonesia 2014.
Penampilan Sundari Sukotjo di Pekan Komponis Indonesia 2014 (CNN Indonesia/Donatus Fernanda Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Musik keroncong tanpa dua buah ukulele yang menjadi ciri khasnya sepintas pasti terdengar aneh. Sejatinya petikan dawai-dawai dari dua jenis ukulele yang memainkan nada cak dan cuk adalah esensi dari keroncong itu sendiri.

Namun prasyarat tersebut tidak berlaku di panggung keroncong yang diselenggarakan dalam rangka Pekan Komponis Indonesia 2014, Kamis (23/10) malam. Di tangan anak-anak muda, komposisi musik keroncong dirombak sedemikian rupa lalu disajikan tanpa sentuhan ukulele. Meski tanpa 'nyawanya', keroncong tetaplah keroncong yang memukau.

Adalah Nicolaus Edwin, komponis muda yang menggubah keroncong menjadi unik. Bersama lima orang kawannya, ia memainkan keroncong dengan alat musik tiup. Ukulele cak digantikan posisinya dengan saksofon tenor sementara ukulele cuk dimainkan dengan saksofon alto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya awalnya ingin main keroncong, namun karena saya adalah pemain saksopone akhirnya saya aransemen ulang," kata Edwin.

Dua lagu keroncong, Sepasang Mata Bola dan Di Bawah Sinar Bulan Purnama dibawakan oleh Edwin cs dalam format kuartet saksofon ditambah flute dan kontrabass.

Sebelum penampilan Edwin, seorang komponis muda Migi Puspita Parahita juga turut menyuguhkan keroncong dalam format yang tak lazim.

Membawakan lagu karyanya, Mentari Malam, nada-nada keroncong dimainkan dengan biola. Malahan dua biola juga didapuk sebagai cak dan cuk dalam komposisi keroncong aransemennya.

Penampilan kedua komponis muda itu tak ayal mengundang tepuk tangan meriah dari para penonton yang hadir malam itu.

Penyanyi keroncong senior, Sundari Sukotjo menutup konser dengan penampilannya bersama dengan Lantun Orkestra. Tampil dalam balutan kebaya berwarna hijau, Sundari membawakan lima lagu keroncong salah satunya lagu legendaris ciptaan Gesang, Bengawan Solo.

Penampilan Sundari Sukotjo serta para komponis muda yang membawakan keroncong dalam nuansa baru semalam seakan menjadi obat penawar dahaga akan musik keroncong yang semakin tersisihkan. Para penonton yang beberapa di antaranya tampak sudah berusia lanjut, terlihat puas dengan suguhan keroncong di konser ini.

Konser keroncong dalam rangka Pekan Komponis Indonesia 2014 sendiri diadakan setiap malam pukul 19.00 mulai Kamis (23/10) hingga Minggu (26/10) mendatang di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki. Penonton dapat datang tanpa dipungut biaya.

Selain konser, Pekan Komponis Indonesia 2014 yang mengusung tema 'Keroncong, Riwayatmu Kini' juga menyuguhkan pameran alat musik keroncong serta diskusi soal keroncong yang diadakan setiap sore.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER