JAVA SOUNDSFAIR

Dongeng 'Si Gajah' Di Panggung SoundsFair

CNN Indonesia
Minggu, 26 Okt 2014 13:21 WIB
Tulus hadir menghibur penggemar di Java SoundsFair 2014, Plennary Hall, Jakarta, Sabtu (25/10). Setiap lagunya dinyanyikan serempak oleh para penggemar.
Penampilan Tulus di Java SoundsFair 2014 (CNN Indonesia/Karina Armandani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Melejit dengan Sewindu di tahun 2012, Tulus menyempatkan diri beratraksi di atas panggung SoundsFair 2014, Sabtu (25/10). ‘Si gajah’ yang tengah melambung itu dinanti banyak penggemar.

“Ku ingin bernyanyi melekat di telingamu, bingkai seisi semesta semua yang bisa bercerita. Ku ingin bernyanyi melekat di dalam hatimu, bingkai beragam nada agar semua merdu untukmu.”
 
Dimulai dengan intro lagu Merdu Untukmu yang menjadi pembuka di album pertamanya, Tulus masuk dengan iringan penyanyi latarnya. Berbeda dengan penampilan Cody yang disambut histeris para penonton, histeria untuk penyanyi kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat itu sedikit lebih tenang.

Meski begitu, bukan berarti penggemar Tulus tak antusias. Mengalahi Cody, penonton memadati Plennary Hall dan memenuhi kursi-kursi di tribun. Meskipun terlihat tenang, para penontonnya langsung ikut bersenandung dengan semangat mengikuti Tulus bernyanyi.
 
Seebelum berganti lagu, Tulus bercerita tentang latar belakangnya. Itu membuat penonton harap-harap cemas, menebak-nebak lagu apa yang akan dimainkan. “Lagu ini bercerita tentang sakit hati, layaknya bumerang,” kata Tulus. Lantas, lagu Bumerang pun ia dendangkan, diikuti para penonton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tulus yang melambung dengan album kedua berjudul Gajah itu memang punya kebiasaan menceritakan kisah-kisah di balik lagu yang dia bawakan. “Saya menulis lagu ini sejak bertahun-tahun lalu. Lagu ini tentang keluarga saya, tentang makna cinta yang tidak seharusnya, tentang uang dan senang-senang saja,” ia menuturkan, dilanjutkan lantunan Satu Hari di Bulan Juni.
 
Interaksi Tulus dengan penonton dengan menceritakan kisah-kisah di balik lagunya, tak selalu ditanggapi baik. Ada saja yang memprotes. Meski begitu, mereka akan langsung semangat saat Tulus akhirnya bernyanyi. Di lagu Teman Hidup, penonton serentak ikut bernyanyi.

Di lagu keenam, penonton dihidupkan dengan Lagu Untuk Matahari. Tak seperti versi orisinalnya, aransemen lagu itu dibuat lebih hidup dan gembira. Penonton pun menyambutnya dengan nyanyian dan goyangan. Tulus lalu diminta menyanyikan lagu 1000 Tahun Lamanya milik Pongki Barata.

Itu pun menjadi lagu ketujuhnya. Permintaannya dituruti, penonton lantas ikut serta melantunkannya sembari bergoyang pelan mengikuti irama lagu.

Tulus kemudian melanjutkan penampilannya dengan Jangan Cintai Aku Apa Adanya, disambung salah satu hitnya, Sepatu. Kisah-kisah ‘si gajah’ pun ditutup dengan lagu yang tak kalah populer, Sewindu. Seakan mengantar Tulus ke balik panggung, penonton menyanyikannya serempak.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER