Jakarta, CNN Indonesia -- Di balik lelucon-leluconnya, aktor dan komedian asal Inggris, Russel Brand, juga bergerak sebagai aktivis. Kali ini, dia bermain dalam karya yang agak serius. Bersama sutradara Michael Winterbottom, aktor vegetarian ini bekerja sama membuat film dokumenter politik.
Seperti dilaporkan dari situs
The Guardian, film dokumenter
The Emperor's New Clothes siap menampilkan uraian ketimpangan sosial yang menyebabkan krisis keuangan.
Sebagai sutradara, Winterbottom mengemas film ini dengan menggabungkan unsur komedi, arsip rekaman dan wawancara. Menurut StudioCanal yang mendukung film ini, Winterbottom ingin menampilkan bagaimana kalangan bawah membayar kemegahan yang dinikmati kalangan atas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brand akan mengambil peran sebagai presenter dan penghibur yang memeriksa krisis ini di pusat kota seperti London dan New York. Sebelumnya, komedian asal Essex, Inggris, ini sempat rehat dari kariernya di Hollywood.
Dia berfokus pada kegiatan sebagai aktivis politik, dan baru-baru ini menerbitkan buku Revolution. Buku ini mengadvokasi runtuhnya tirani perusahaan yang bertanggung jawab atas ekologi, dan ketimpangan ekonomi.
Baru-baru ini, Brand menyangkal berita pencalonan dirinya sebagai wali kota London saat Wali Kota Boris Johnson turun jabatan kelak 2016. Berbicara pada salah satu stasiun radio dalam acara Front Row minggu lalu, Winterbottom menyatakan, “Ini semua tentang ketidakadilan dan mengapa satu persen tampaknya terlihat banyak, dan kita sisanya tidak terlalu banyak."
"Semua orang seperti tahu tentang kesetaraan dan apa yang terjadi di dunia. Idenya adalah untuk menunjukkan hal menggelikan yang ekstrem di masyarakat kita.”
Rencananya,
The Emperor's New Clothes akan ditayangkan di American Film Market di Santa Monica, minggu depan. Syutingnya sendiri sudah dilakukan awal bulan ini, tutur Winterbottom yang dikenal melalui film-filmnya
24 Hour Party People, In This World dan
The Road to Guantánamo.
Belum lama berselang, pembuat film asal Inggris ini merilis filmnya
The Face of an Angel yang terinspirasi dari kebohongan media tentang pembunuhan siswa Inggris Meredith Kercher di Festival Film Toronto.