TREN FILM SUPERHERO

Di Balik Larisnya Film Para Jagoan

CNN Indonesia
Jumat, 07 Nov 2014 13:41 WIB
Pahlawan-pahlawan super menyerbu bioskop. Masing-masing film selalu laris manis. Menurut salah satu pemerhati film, itu didukung budaya komik yang kuat.
Salah satu properti film Batman V Superman yang akan rilis 2015 (Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Layar bioskop tak henti dibombardir pahlawan super. Mulai dari tokoh lama yang dipermak ulang seperti Batman, Superman, dan Spiderman, sampai jagoan baru seperti Iron Man atau Thor.

Daftar mereka bahkan masih mengantre hingga lima tahun mendatang. Menariknya, hampir setiap film laris manis. Rumah-rumah produksi selalu bisa meraup untung triliunan dari situ.

Di balik itu, kata pengurus Cinema Poetica. Adrian Jonathan Pasaribu, ada budaya komik Amerika yang sangat kuat. Seperti diketahui tokoh-tokoh karya dua raksasa komik, Marvel dan DC, telah mengakar kuat dalam kehidupan anak-anak dan remaja di Amerika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun 1980-an dan 1990-an, popularitas komik itu membuat film pahlawan super seperti Batman dan Superman sangat diminati.

Dihubungi CNN Indonesia, Jumat (7/11) Adrian menjabarkan, budaya komik yang kuat kemudian berkembang dan secara tak langsung melahirkan sineas yang terobsesi dengan tokoh superhero dalam komik. Salah satunya: Christopher Nolan.

Sutradara trilogi Batman itu berhasil membawa pahlawan kelelawar menjadi lebih tenar dan berkelas. Padahal film terakhir Batman, Batman and Robin (1997) menuai banyak kritik.

Didukung teknologi

Adrian juga melihat ada pergeseran dari produksi film superhero dulu dan sekarang. Menurutnya, di masa lalu film digarap kurang baik. Unsur komedinya juga lebih menonjol.

Kini, seiring perkembangan teknologi, film superhero digarap lebih serius dan matang. "Teknologi yang meningkat dan ditangani orang yang tepat," katanya.

Adrian menampik anggapan bahwa larisnya film superhero hanya disebabkan adegan-adegan fantastis yang tidak ada di film laga lain. Katanya, film laga maupun fiksi ilmiah juga bisa laris. Adegannya pun tak kalah fantastis.

"Ini karena pasar saja. Batman dan Superman sudah jadi produk franchise sejak lama," ujarnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER