Drummer AC/DC Dituduh Dalangi Pembunuhan

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian New Zealand menjatuhkan tuduhan atas kasus percobaan pembunuhan kepada drummer band rock AC/DC, Phil Rudd.

Rudd dituding menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa dua orang pria, September lalu. Belum dipastikan apa penyebab pria 60 tahun itu melakukan pembunuhan seperti yang disangkakan.

Namun pengacara Rudd, Paul Mabey, menyangkal semua tuduhan yang dihadapkan pada kliennya. Menurutnya, tidak ada cukup bukti untuk menjerat Rudd ke pengadilan.

"Tuduhan itu tidak berdasar, kepolisian harus mencabut tuduhan itu dalam waktu 24 jam," kata Paul.

Ia menambahkan, "Rudd telah mengalami tekanan karena pemberitaan yang tidak diperlukan dan sensasional itu, padahal tuduhan pembunuhan itu sama sekali tidak berdasar."

Kepolisian telah menggeledah tempat tinggal Rudd di Tauranga, New Zealand, Kamis (6/11) pagi.

[Gambas:Video CNN]

Album jalan terus

Penangkapan atas Rudd sendiri terjadi saat AC/DC tengah menyiapkan album terbaru mereka, Rock and Bust.

Dalam pernyataannya, band AC/DC menyampaikan ketiadaan Rudd tidak akan mengubah tanggal peluncuran album baru maupun jadwal konser tahun depan.

"Tidak ada komentar lebih lanjut soal penangkapan Phil Rudd," tulis AC/DC seperti dilansir dari CNN.

Rock and Bust menjadi penanda eksistensi band rock legendaris ini setelah selama enam tahun belum merilis album baru.

Kejadian yang dialami Rudd menjadi kerikil tambahan dalam karier AC/DC, sebelumnya gitaris Malcolm Young memutuskan untuk pensiun setelah divonis menderita demensia.

Praktis, kini tinggal Angus Young sebagai satu-satunya personel asli AC/DC sejak dibentuk 1973 silam. Phil Rudd sendiri bergabung dengan band rock asal Sydney itu pada 1975. Sempat hengkang tahun 1983, Rudd kembali lagi pada 1994.