Jakarta, CNN Indonesia -- Foto heboh Kim Kardashian yang memperlihatkan tubuh polosnya menyeret nama Jean-Paul Goude sang fotografer. Jean-Paul Goude (74) memotret Kim Kardashian di sebuah tempat yang dirahasiakan di Paris pada bulan September lalu. Majalah
Paper dengan cover Kim ini akan mengangkat berita utama bertema
Breaking the internet Kim Kardashian.
Pada hari Kamis pekan lalu, laman
papermag.com telah dilihat oleh 15 juta orang akibat foto heboh ini. Hingga kini ratusan meme dan karya seni yang memelesetkan pose Kim terus beredar di media sosial.
Konsep pemotretan Kim oleh Jean-Paul Goude seperti diberitakan
ibtimes bukan konsep baru. Goude sudah pernah menggunakannya saat memotret Carolina Beaumont di tahun 1976 dengan judul
The Champagne Incident.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: Tak Ada Sampanye Mau Sponsori Kim Kardashian)Dalam foto itu baik Carolina sama-sama difoto dengan tatanan rambut bersanggul tinggi, memegang sebotol sampanye. Isi sampanye muncrat melewati kepala hingga sampai tepat di sebuah gelas yang ditopang bokong.
Ibu Goude adalah seorang pelatih tari. "Karenanya sejak kecil saya terobsesi akan gerakan dan berbagai bentuknya," katanya. Goude mulai diperhitungkan namanya sejak menjadi fotografer dan ilustrator untuk
Esquire di tahun 1960-an. Saat itu adalah era disko sedang berkibar.
 Jean-Paul Goude (CNN Indonesia/Gettyimages/Pascal Le Segretain) |
Pada tahun 1970-an, Goude dianggap punya ciri khas sendiri. Foto-fotonya dianggap berkesan seperti kartun, sureal dan seringkali menampilkan problema bercitra rasialis akan tubuh perempuan.
Di antara karya Goude yang fenomenal adalah, adalah foto model Perancis mantan kekasih Johnny Depp, Vanessa Paradis untuk iklan
Coco, parfum dari Chanel di tahun 1991. Paradis digambarkan Goude sebagai burung yang terjebak dalam sangkar. Goude juga pernah memotret Lea Seydoux untuk
Prada.Foto Goude lainnya,
Jungle Fever di tahun 1970-an, menampilkan ikon disko Grace Jones yang kemudian jadi kekasihnya. Goude menampilkan Grace jadi dalam sangkar macam seperti binatang liar. “Warna gelap adalah premis dalam karyaku,” kata Goude pada majalah People pada tahun 1979.
Akibat memotret Grace dan Vanessa dalam sangkar, Goude sudah sejak lama dituduh sering membuat foto yang bersifat rasis.
“Banyak orang hendak melihat sampul majalah
Paper yang bikin heboh ini, tapi ini tak lain sebenarnya hanya daur ulang dari gambar yang memuja tubuh wanita. Terutama wanita dengan kulit berwarna,” kata Melissa Hung, pendiri dan editor
Hyphen, majalah Asia-Amerika yang banyak memberitakan masalah ras, budaya dan politik.
“Kim Kardashian memang perempuan kulit putih Armenia-Amerika yang dipuja dan distereotipekan sebagai kulit hitam.”
Ketika ditanya apakah ada perbedaan dalam kasus Kim dimana istri penyanyi Kanye West itu juga tampaknya berpartisipasi dalam pemujaan dan pengobjekan tubuhnya, menurut Hung tidak mengurangi kesalahan Goude. “Jikapun Kim menyadari sejarah Goude, Goude tetap bersalah karena terobsesi dengan menjadikan tubuh perempuan dengan kulit berwarna sebagai lelucon, eksotisme dan hal aneh sekaligus.”
(Lihat juga: 10 Foto Sampul Heboh Sebelum Kim Kardashian)