Jakarta, CNN Indonesia -- Meskipun belum setenar
Spongebob,
Upin & Ipin, atau
Masha and the the Bear, para pegiat film animasi Indonesia telah berjuang menempatkan karyanya di industri televisi lokal.
Karya-karya animasi mulai bermunculan, seperti
Adit & Sopo Jarwo,
Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani, atau
Battle of Surabaya.
Namun disampaikan para juri Festival Film Indonesia (FFI) 2014, jumlah film animasi yang terdaftar di ajang penghargaan perfilman bergengsi tahun ini menurun dibanding tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewan juri yang terdiri atas Wahyu Aditya, Chandra Endoputro, Hikmat Darmawan, Achmad Rofiq, dan Arturo GP mengatakan, itu jadi catatan khusus bagi panitia FFI dan komunitas film animasi di Indonesia.
Menurut mereka, FFI kurang sosialisasi sehingga pegiat film animasi kehilangan kesempatan memasukkan filmnya. Selain itu, kurangnya partisipasi dari komunitas animasi di kepanitiaan FFI juga dianggap menjadi salah satu faktor.
Para juri sendiri berpandangan, animasi Indonesia sebenarnya sudah mulai maju. Sudah ada beberapa animasi yang diproduksi untuk industri televisi.
Dari hasil penjurian kelima anggota dewan juri untuk Nominasi Film Animasi, ada lima film yang lolos:
Asia Raya, Adit & Sopo Jarwo episode Motor Baru, Anak Bangsa, Love Paper, dan
Pret.
Lima film itu dinominasikan karena dianggap memberi pesan beragam dan mengangkat nilai-nilai lokal. Itu jadi nilai lebih peserta tahun ini.