Jakarta, CNN Indonesia -- Berita mengagetkan datang dari Shia LaBeouf. Bintang
Transformers itu mengaku diperkosa seorang perempuan di sebuah galeri pada awal 2014.
Dikutip dari laman Pagesix, LaBeouf membuat pengakuan mengejutkan itu dalam serangkaian
email kepada wartawan media
online Dazed. Insiden tersebut menurutnya terjadi selama acara proyek seni LaBeouf #IAMSORRY di Los Angeles.
Pada acara yang diselenggarakan Februari lalu itu, LaBeouf duduk tidak bersuara di sebuah galeri selama lima hari. Kepalanya ditutupi kantong kertas, dia mengundang anggota masyarakat untuk mengunjunginya satu-persatu dan menghabiskan waktu bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya, tidak semua peristiwa dalam pertemuan publik tersebut menyenangkan. “Seorang perempuan datang bersama kekasihnya yang menunggu di luar saat hal itu terjadi. Perempuan itu melecut kaki saya selama 10 menit, melucuti pakaian dan lanjut memperkosa saya,” kata LaBeouf dalam surat elektroniknya kepada wartawan Dazed tersebut.
“Ratusan orang berbaris saat perempuan itu berjalan keluar dengan rambut acak-acakan dan lipstik coreng-moreng. Itu tidak baik, bukan hanya untuk saya, tapi juga suaminya,” kata aktor 28 tahun itu.
“Kekasih saya berniat menemui saya ketika itu. Di perayaan Valentine itu saya tinggal di galeri selama acara tersebut. Kami terpisah selama lima hari tanpa komunikasi.” LaBeouf berkata bahwa kabar peristiwa itu melukai hati sang kekasih.
“Dia masuk dan meminta penjelasan, tapi saya tak bisa bicara. Kami berdua duduk dalam trauma, tanpa suara. Itu menyakitkan.”
Dalam surat-menyurat lewat
email tersebut, LaBeouf juga menceritakan persiapan ekstrem untuk perannya dalam film tentang Perang Dunia II
Fury.
“Satu hari setelah saya mendapat pekerjaan itu, saya bergabung dengan US National Guard. Saya dibaptis, menerima Kristus di hati, menato penyerahan diri saya, menjadi asisten pendeta Kapten Yates untuk Infanteri ke-41,” ucap LaBeouf.
“Saya habiskan waktu selama satu bulan tinggal di pangkalan operasi depan. Saya merasuk ke peran dan pergi ke Fort Irwin. Saya mencabut gigi saya, melukai wajah dengan pisau, dan habiskan waktu menonton kuda-kuda mati. Selama empat bulan saya tidak mati.”