STAR WARS: THE FORCE AWAKENS

John Boyega Tanggapi Isu Rasis Stormtrooper Hitam

CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2014 11:59 WIB
Aktor John Boyega merespon sebagian orang rasis yang mempertanyakan mengapa justru orang hitam yang memerankan prajurit Imperial?
Ilustrasi: Sebagian orang rasis mempersoalkan siapa di balik kostum stroomtroper. (Flickr/Josh Hallett)
Jakarta, CNN Indonesia -- Semula hanya tampak gurun intergalaksi di tralier Star Wars: The Force Awakens. Lalu, tiba-tiba… muncul seorang pria berkulit hitam berkostum stormtrooper yang terlihat bingung dan berkeringat. Dialah aktor Inggris John Boyega, sosok pertama yang tampil di trailer tersebut.

Banyak orang bersemangat ingin melihat wajah manusia di balik kostum prajurit Imperial sebagaimana isi materi awal film arahan sutradara JJ Abrams. Namun begitu ditampilkan, sebagian orang malah mempertanyakan: mengapa justru orang hitam yang dipilih untuk memerankan prajurit Imperial?

Untungnya, sebagian lain justru merasa bangga pada keterlibatan Boyega di film legendaris ini. Sebuah cuitan melalui Time Out Film berbunyi, “Reaksi kami terhadap trailer Star Wars. Para penduduk London berbanggalah! Duta besar kalian @JohnBoyega telah sampai di Tatooine!”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdebatan antara pemuja dan penghujat stroomtrooper hitam di ranah online pun semakin sengit. Tak sedikit juga yang menduga-duga, seperti apa orang di balik kostum stormtrooper? Apakah hasil kloning dan berkulit putih? Laman The Atlantics menjawab, tidak semua stroomstroper seperti diduga banyak orang.  

“Bagi pihak yang berkepentingan: mulailah membiasakan diri,” demikian respon Boyega melalui akun Instagram-nya. Respon bernada sindiran terhadap kaum rasis itu didahului ungkapan terima kasih atas cinta dan dukungan para penggemar Star Wars. Reaksi para penggemar ini membuat Boyega bersuka cita.

Sementara itu, laman The Verge menyindir sikap rasis sebagian orang terhadap stroomtrooper hitam. “Aktor Donald Faison pun berkulit hitam, dan dia sudah memerankan stormtrooper sejak 2008. Jadi ini bukan hal baru. Semestinya kita tidak perlu sok-sokan takjub.” Star Wars lebih tepatnya disebut film bersejarah, ketimbang rasis.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER