Jakarta, CNN Indonesia -- Mahakarya Peter Jackson paling gres, film
The Hobbit: The Battle of the Five Armies, sudah tayang di bioskop pekan ini. Kisah
The Hobbit sendiri diadaptasi dari buku karya J.R.R. Tolkien. Lalu, apa saja perbedaan kisah di buku dan filmnya?
1. Azog seharusnya sudah matiPenonton film trilogi
The Hobbit, tentu mengenal sosok yang satu ini, orc pucat bernama Azog. Ternyata dalam versi bukunya, musuh bebuyutan Thorin, si pemimpin kurcaci, ini hanya disebutkan sepintas sebagai goblin, bukan orc.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azog sudah lama mati dibunuh Dain, sepupu Thorin, dalam Perang Azanulbizar, sekitar 2799 (tahun di dunia Middle Earth). Sementara filmnya sendiri mengambil kisah pada masa 2941 sampai 2942. Azog pun dibangkitkan lagi oleh Jackson sebagai orc.
2. Tauriel, karakter pemanis tambahan
Peri anggun bernama Tauriel (Evangeline Lily) tak ada di buku. Ia khusus dibuat untuk film
The Hobbit. Menurut
Entertainment Weekly, Jackson ingin menyisipkan energi wanita dalam filmnya.
Di dunia versi Tolkien, karakter wanita jarang sekali disebutkan. Selain Tauriel, karakter peri lain, Galadriel serta Legolas (anak dari Thranduil), yang masing-masing diperankan oleh Cate Blanchett dan Orlando Bloom, juga tidak ada di buku.
3. Para kurcaci tidak bertemu SmaugDi film seri kedua,
The Desolation of Smaug (2013), dikisahkan Bilbo menyelinap masuk istana gunung Erebor (Lonely Mountain) dan tanpa sengaja membangunkan Smaug, hingga si naga pun murka.
Sementara di buku, Bilbo sempat keluar masuk Erebor. Setelah mencuri piala emas, ia tidak mendapati Smaug, karena sang naga telah meninggalkan Erebor untuk meneror penduduk Laketown.
4. Gandalf telah lama menemukan SauronVersi film mengungkapkan penemuan Gandalf dan Radagast soal pergerakan terselubung Sauron. Saat menyelidiki Dol Guldur, Gandalf mendapati Necromancer tak lain adalah Sauron.
Di versi buku, sebenarnya kejadian tersebut sudah lewat bertahun-tahun lalu. Berkat penemuannya ini, Gandalf menemukan peta ke Lonely Mountain dari Thrain, ayah Thorin yang disekap di Dol Guldur.
5. Pertarungan sengit hanya satu babFilm trilogi
The Hobbit memang menguras emosi. Setelah memirsa seri pertama
An Unexpected Journey (2012), para penonton harus menunggu setahun sekali untuk memirsa dua seri berikutnya.
Di film seri ketiga, adegan pertempuran lima kaum: manusia, kurcaci, peri, orc dan goblin, disuguhkan dua jam lebih! Bilbo digambarkan kalut dan bergerak ke sana ke mari. Mengintip versi buku, adegan ini hanya diulas satu bab saja. Bilbo pun tak terbawa emosi dan ikut berperang.