Jakarta, CNN Indonesia -- Dibatalkannya penayangan
The Interview oleh Sony Pictures minggu ini menguntungkan
The Hobbit: The Battle of the Five Armies. Pilihan tontonan masyarakat dunia jadi menyempit. Film terakhir dari trilogi The Hobbit pun mendapat perhatian penuh.
Dibuka Rabu (17/12) lalu,
The Hobbit: The Battle of the Five Armies langsung meraup pendapatan US$ 24,5 juta atau Rp 306 miliar sampai hari ini. Mengutip situs Hit Fix, diprediksi film itu akan bertahan merajai
box office sampai akhir tahun ini.
Meskipun begitu, raihan Rp 306 miliar di hari kedua rilis masih lebih rendah dipanding periode yang sama untuk dua film The Hobbit sebelumnya.
The Hobbit: An Unexpected Journey rilis tahun 2012 dan meraup US$ 37,1 juta atau Rp 464 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film kedua,
The Hobbit: The Desolation of Smaug meraup US$ 31,1 juta atau Rp 389 miliar.
Namun
The Hobbit: The Battle of the Five Armies tidak bisa bersenang-senang dahulu. Saingan mereka masih akan muncul Jumat (19/12) ini meski
The Interview batal tayang. Yakni film terakhir Robin Williams,
Night at the Museum 3, dan
Annie.
Annie yang diproduksi Sony Pictures diprediksi tidak akan begitu meledak di pasaran. Perkiraan Hit Fix, film itu hanya akan meraup US$ 20 juta atau Rp 250 miliar sampai akhir pekan. Berbeda dengan
Night at the Museum 3 yang ditunggu-tunggu.
Diprediksi, film yang masih dibintangi Ben Stiller itu bakal melonjak sampai di atas US$ 40 juta atau Rp 500 miliar. Untuk mengantisipasi itu,
The Hobbit: The Battle of the Five Armies harus setidaknya mengantongi US$ 100 juta atau Rp 1,25 triliun dalam lima hari. Sejauh ini, pendapatan kotor globalnya sudah US$ 146,6 juta atau Rp 1,8 miliar.
Bagaimana pun, angka fantastis The Hobbit itu masih kalah oleh sekuel ketiga The Hunger Games,
Mockingjay. Film dengan tokoh utama Katniss Everdeen itu sukses meraih sampai Rp 3,3 triliun secara global hanya dalam tiga hari. Ia juga unggul di
box office tiga pekan berturut-turut.