Jakarta, CNN Indonesia -- Beyonce tak salah ketika menyebut dirinya humanis ketimbang feminis. Dibanding Emma Watson, ia memang kalah. Ms.
Foundation dan
Cosmopolitan.com meletakkan Watson di puncak daftar selebriti-selebriti feminis tahun ini.
Pemeran Hermione Granger di film Harry Potter itu layak mendapatkannya. Ia menjadi Duta Perempuan PBB, dan terlibat dalam kampanye kesetaraan gender HeForShe yang digagas PBB. Dalam pidatonya di New York, 20 September lalu, kata-kata Watson sangat menggugah.
"Ia bicara soal feminisme. "Anda mungkin berpikir, saya hanya seorang gadis Harry Potter. Saya pun bertanya apa saya layak berada di sini. Tapi yang penting, saya peduli dan ingin membuatnya lebih baik," ujarnya. "Jika Anda ragu-ragu, saya harap kata-kata ini membantu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga berkata, "Jika Anda percaya kesetaraan, berarti Anda salah satu feminis yang saya bicarakan sebelumnya. Saya bertepuk tangan untuk Anda."
(Baca juga: Emma Watson Menggugah Persoalan Gender)
Presiden Ms. Foundation Teresa Younger mengatakan, pihaknya ingin mengapresiasi selebriti yang membantu mempromosikan kesetaraan gender.
Semua selebriti dalam daftar punya punya cara mengungkapkan feminisme, menyuarakan hak-hak perempuan atau memerangi penindasan seksual," katanya. Terdapat 10 selebriti yang masuk daftar. Watson berada di urutan pertama, disusul Laverne Cox dan Rachel Maddow. Beyonce ada di peringkat keempat, lalu Cher, Amy Poehler, Tina Fey, Meryl Streep, Mindy Kaling, dan Ann Curry.
Beyonce pernah membicarakan feminisme dalam video personal berdurasi 12 menit,
Yours and Mine, yang dirilisnya pekan lalu. Ia mengaku gugup disebut feminis, karena terlalu banyak harapan yang dilekatkan orang pada kata itu. "Sejujurnya, feminis itu sangat sederhana. Hanya seseorang yang percaya persamaan di antara lelaki dan perempuan. Lelaki dan perempuan saling seimbang, dan kita harus sampai pada poin bahwa kita nyaman dengan menghargai masing-masing," katanya.
Beyonce punya empati besar terhadap kultur yang terlalu menekan laki-laki, juga sebaliknya dengan perempuan. Untuk itu, ia lebih menyebut dirinya, "Saya seorang humanis."