KABAR SINEAS

Segesit Pendekar, Mira Lesmana Tangkis Kritik atas Filmnya

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Des 2014 16:30 WIB
Film Pendekar Tongkat Emas disebut-sebut meniru budaya silat Tiongkok. Apa tanggapan sang produser Mira Lesmana atas kritik ini?
Segesit pendekar, Mira Lesmana menangkis kritikan atas filmnya. (CNNIndonesia/Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jauh sebelum filmnya dirilis secara resmi, poster film Pendekar Tongkat Emas (PTE) sudah menuai kritik dari beberapa pihak. Hal ini diakui Mira Lesmana saat ditemui CNN Indonesia di Plaza Semanggi, Jakarta, kemarin (26/12).

Sang produser mengaku, efek poster tersebut masih terasa hingga saat ini. Menurutnya, hujatan semacam ini dilontarkan beberapa pihak yang tidak memahami sejarah Indonesia. Apa saja kritik yang diarahkan kepada PTE dan bagaimana Mira menangkisnya?

1. Meniru budaya silat Tiongkok
 
Mira Lesmana mengaku sedih ketika ada pihak yang menilai PTE meniru budaya silat Tiongkok namun belum pernah menonton film tersebut. “Itulah yang membuat kami berusaha lebih untuk menjelaskan kepada masyarakat," ujar Mira.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Tak bernuansa Indonesia

"Mungkin karena cepol (ikat rambut di kepala) dan baju yang memang seperti itu. Namun coba dicek sendiri, pakaian dan budaya untuk persilatan memang seperti itu," kata Mira seraya menyarankan orang mengecek akunnya dan akun PTE di Twitter.

3. Koreografer dari Hong Kong

Keluwesan para pemain PTE saat berlaga tak terlepas dari tempaan koreografer asal Hong Kong. Meskipun demikian, menurut Mira, koreografer tersebut sangatlah profesional dan menyesuaikan dengan budaya Indonesia.

Mira Lesmana dalam sebuah konferensi pers PTE di Jakarta, beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/Teresia May)
Tidak Menonton PTE, Kebangetan

Tentu saja, PTE tak semata menuai kritik. Banyak juga yang memuji film ini. Mengutip pujian yang dilontarkan salah seorang pengamat film via media sosial, Mira menyatakan, “ada film sebagus ini tidak ditonton oleh masyarakat, kebangetan.”

Lewat PTE, Mira ingin membuka dan memperluas wawasan masyarakat tentang persilatan Indonesia. Ia menggabungkan budaya Indonesia Timur beserta keindahannya demi menyuguhkan cita rasa lain produk perfilman.

Mira yakin, PTE sangatlah bernuansa Indonesia. Hal ini bisa dicermati dari rangkaian komentar mengenai film tersebut di akun pribadinya dan akun PTE di Twitter. Sekalipun PTE tetap menuai kritik, Mira tak bergeming.

"Kami akan terus mempromosikan film ini,” kata Mira menegaskan. Setelah film ini selesai tayang di bioskop, Mira berencana menggelar pemutaran film luar ruang-yang dikenal dengan istilah misbar. “Bukan mustahil ada layar tancap di daerah-daerah.”
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER