Jakarta, CNN Indonesia -- Ada pepatah mengatakan, "Anda adalah buku yang Anda baca." Jika Anda belum menemukan nama sendiri dalam daftar orang paling berpengaruh atau orang terkaya sedunia yang dirilis Majalah Forbes atau Sunday Times, boleh jadi Anda membaca buku yang salah.
Lantas buku seperti apakah yang harus dibaca bila ingin jadi penggenggam dunia, penguasa Wall Street, dan teramat kaya raya layaknya Mark Zuckerberg, Vladimir Putin, atau pemimpin dunia lainnya? Berikut adalah rekomendasi buku bacaan Anda sepanjang 2015 dikutip dari situs The Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyambut Tahun Baru, Mark Zuckerberg, Chief Executive Officer (CEO) situs media sosial Facebook, menantang dirinya untuk membaca sebuah buku setiap minggu selama 2015.
Buku pertama yang dibaca Zuckerberg adalah The End of Power (From Boardrooms to Battlefields and Churches to States. Why Being in Charge Isn't What It Used to Be?) karangan Moises Naim.
"Ini adalah buku yang mengeksplorasi bagaimana dunia bergeser memberikan individu kekuasaan lebih, yang secara tradisional awalnya hanya dipegang oleh pemerintah yang besar, militer dan organisasi lainnya," kata Zuckerberg menjelaskan alasannya membaca buku ini. Mantan Presiden Amerika Serikat,
Bill Clinton juga sangat menyukai buku ini. Vladimir Putin, Presiden Rusia, amat mengagumi mahakarya klasik Dostoevsky dan Tolstoy, namun ia juga banyak mengutip puisi karangan seorang polimatik Persia, Omar Khayyam.
"Istri saya baru saja memberi saya sebuah hadiah luar biasa: puisi-puisi Omar Khayyam," kata Presiden Putin. "Buku ini menolong saya saat berada dalam situasi sulit. Saya merekomendasikan Anda untuk membelinya."
Ayat-ayat yang paling terkenal dari Omar Khayyam merenungkan tentang panggilan agama, sifat sementara dari segala sesuatu, dan betapa dekatnya kematian.
Selain Putin, ayat-ayat Omar Khayyam juga menginspirasi Dee Hock, pendiri kartu kredit Visa. Hock menaruh buku ini di atas meja kerjanya dalam keadaan terbuka untuk mengingatkan dia tentang bahaya kebesaran dan ketidakstabilan peruntungan. Sheryl Sandberg, Chief Operating Officer (COO) Facebook, merekomendasikan buku self-help karangan Anna Quindlen. Sandberg mengatakan buku A Short Guide to a Happy Life miliknya yang telah usang diletakkan di tumpukan buku-buku di atas meja.
"Saya telah membacanya dan akan membacanya lagi, dan mengetahui bahwa buku itu ada di samping tempat tidur membuat saya nyaman," kata Sandberg dalam keterangannya kepada New York Times.
New York Times juga mengabarkan, Sandberg amat menyukai sebuah kutipan dalam buku tersebut: “But you are the only person alive who has sole custody of your life. Your particular life. Your entire life. Not just your life at a desk, or your life on the bus, or in the car, or at the computer. Not just the life of your mind, but the life of your heart.” Buku kumpulan artikel jurnalis New York, John Brooks, sejak tahun 1960-an ini direkomendasikan oleh CEO Microsoft Bill Gates dan pakar pasar saham Warren Buffet. Buku ini tidak lagi beredar di pasaran sampai publik mengetahui bahwa dua tokoh kenamaan tersebut mengagumi buku ini.
Menurut Gates, buku ini merupakan buku bisnis terbaik yang pernah ia baca. "Wawasan Brooks yang lebih dalam tentang bisnis saat ini sama relevannya dengan wawasan-wawasan terdahulu," kata Gates memberikan pujian melalui Wall Street Journal.
Gates mengungkapkan, dia membaca buku ini karena dipinjami oleh Warren Buffet pada 1991 silam. "Warren, jika kamu membaca ini, saya masih menyimpan bukumu," tulis Gates. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1998 dan terjual lebih dari 1,2 juta eksemplar di Amerika Serikat. Hingga kini, buku ini masih menjadi salah satu buku yang paling banyak diminta di perpustakaan penjara Amerika.
Sejumlah penyanyi hiphop populer terinspirasi oleh buku ini. DJ Premier misalnya, memiliki tato mengutip hukum nomor lima buku ini ("Reputasi adalah landasan kekuasaan") di lengannya.
Sedangkan, DJ Calvin Harris memiliki tato mengutip hukum nomor 28 ("Masuklah dengan berani"). Buku ini juga disebut dalam lagu Jay Z, Kanye West dan UGCK. Selain itu, Fidel Castro juga dikabarkan pernah membaca buku ini.
Curtis Jackson, rapper 50 Cent, sangat terkesan dengan bahasan hukum dalam buku ini dan mengajak Greene untuk berkolaborasi membuat buku The 50th Law oleh 50 Cent dan Robert Greene. Alhasil, buku tersebut laris terjual.